Raker FKUB Kaltara, Gubernur: Jadikan Momen Menyikapi Dinamika Teraktual

aa
Gubernur Kaltara, Dr. H Irianto Lambrie membuka  Raker FKUB Provinsi Kaltara Tahun 2019  di  Aula Gedung Gabungan Dinas Provinsi Kaltara di Tanjung Selor, Senin (7/10/2019) pagi. (Foto Infopubdok Kaltara)

TANJUNG SELOR.NIAGA.ASIA-Rapat kerja (Raker) Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Kaltara Tahun 2019, diharapkan Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Dr. H Irianto Lambrie jadi momen menyikapi dinamikan teraktual di Indonesia saat ini. Di mana FKUB menjadi wadah untuk menyatukan kerukunan diantara umat beragama di Indonesia, khususnya Kaltara.

Hal itu disampaikan Irianto Lambrie saat Raker FKUB Provinsi Kaltara di  Aula Gedung Gabungan Dinas Provinsi Kaltara di Tanjung Selor, Senin (7/10/2019) pagi.

Gubernur juga menyambut baik Raker FKUB Kaltara mengangkat tema; “Meningkatkan Kerukunan Umat Beragama Untuk Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa Dalam Rangka Mensukseskan Pilkada Provinsi Kaltara 2020.”

Menurut gubernur, Provinsi Kaltara edang menggelar persiapan Pemilukada Serentak 2020. Dari itu, dalam rangka mempersiapkan Pemilukada, perlu kiranya menyiapkan langkah antisipasi. Utamanya, isu soal dan konflik kepentingan yang dipicu oleh kelompok tertentu yang menginginkan wilayah kita tak kondusif. Isu agama dan kesukuan serta permasalahan primordial yang dapat memicu potensi konflik yang membahayakan kehidupan bangsa dan negara.

“Saya berharap FKUB dapat secara langsung mengantisipasi isu hoax, ujaran kebencian yang mengancam kedamaian dalam pelaksanaan Pemilukada,” tegasnya.

aa
Gubernur Kaltara, Dr. H Irianto Lambrie, anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, dan pengurus  FKUB Provinsi Kaltara yang melaksanakan Raker Tahun 2019  di  Aula Gedung Gabungan Dinas Provinsi Kaltara di Tanjung Selor, Senin (7/10/2019) pagi. (Foto Infopubdok Kaltara)

FKUB menjadi ujung tombak untuk memberikan pengarahan kepada umat beragama agar bertindak yang sesuai ajaran agama. “Jangan sampai ucapan dan perilaku kita bertentangan dengan ajaran agama, termasuk dalam melakukan unjuk rasa,” kata gubernur.

Gubernur menjelaskan, FKUB sedianya dapat menjadi wadah untuk saling mengingatkan satu sama lain. Kita juga masih mengalami masalah berat dalam beragama, salah satunya radikalisme yang belum dapat diatasi secara tuntas. Kaltara menjadi salah satu daerah yang rawan dengan aksi radikalisme.

“FKUB harus bekerja nyata dalam meningkatkan kebaikan dan perilaku masyarakat Kaltara. Sejauh ini, FKUB Kaltara menurut penilaian Menteri Agama dan Asosiasi FKUB Nasional, pembinaannya adalah yang terbaik di Indonesia. Soal anggaran, Pemprov Kaltara menyediakan anggaran terbesar bagi FKUB di Indonesia,” tambahnya.

Gubernur mengajak semua yang terlibat dalam Pemilukada nanti, jangan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan masing-masing. Jangan sampai ada perpecahan akibat agama, etnik atau lainnya, penderitaannya bisa berlangsung lama. Jangan sampai manusia kehilangan rasa kemanusiaannya.

“Pengalaman pahit yang terjadi di negara lain atau negara kita yang dipicu isu SARA, harusnya menjadi pelajaran bagi kita semua,” kata gubernur mengingatkan. (001)