Remaja Samarinda Dibunuh Temannya, Keluarga Bantah Punya Hutang ke Tersangka

Amrullah memberikan penjelasan kepada wartawan usai konferensi pers di Polresta Samarinda, Jalan Slamet Riyadi, Senin 30 Oktober 2023 (niaga.asia/Saud Rosadi)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Keluarga korban remaja di Samarinda berinisial Aa, 18 tahun, yang tewas dibunuh temannya angkat bicara. Mereka membantah korban Aa punya hutang dengan tersangka, yang menjadi motif tersangka menghabisi nyawa Aa.

Keluarga korban hadir saat konferensi pers kepolisian berkaitan kasus itu, Senin 30 Oktober 2023. Mereka ikut menyimak pernyataan resmi Kepala Polresta Samarinda Komisaris Besar Polisi Ary Fadli.

Pernyataan Ary Fadli berdasarkan hasil penyidikan keterangan tersangka yang dituangkan ke dalam berita acara pemeriksaan (BAP). Pihak keluarga membantah, dan bilang sebaliknya, justru tersangka memiliki hutang dengan korban.

Amrullah, 29 tahun, kakak kandung korban bilang pada Rabu 25 Oktober 2023 sore, korban sempat mengirimkan pesan kepada saudara sepupunya bernama Rizki.

“Korban sebelumnya, sore titip pesan ke sepupunya, Rizki. Korban bilang, Ki, habis ini mau ke Lambung (Mangkurat) antar teman sekalian ambil uang, kata korban,” ujar Amrullah.

Baca jugaRemaja Samarinda Habisi Nyawa Temannya Lalu Dibungkus Karung, Motifnya Hutang

Diterangkan Amrullah, menurut pemahaman Rizki, korban mau menagih hutang di Jalan Lambung Mangkurat.

“Nanti Ki, kalau aku kirim ‘P’ ke kamu, maksudnya itu salam Assalammu’alaikum, kamu telpon aku suruh aja aku pulang karena aku tidak mau lama-lama di sana (di Jalan Lambung Mangkurat),” sebut Amrullah menirukan pesan korban ke Rizki.

Rizki menduga saat itu korban sudah tidak nyaman bergaul dengan pelaku. Setibanya di Jalan Lambung Mangkurat, Rizki lantas menelpon korban, memintanya agar cepat pulang.

“Iya korban seperti panik karena dimarahin. Setelah itu handphone adik saya tidak aktif lagi. Itu Kamis malam,” terang Amrullah.

Dengan begitu, Amrullah membantah korban memiliki hutang dengan pelaku.

Kamar dalam salah satu bangunan di area kantor Jalan Dahlia di Samarinda jadi tempat pelaku menghabisi nyawa korban (niaga.asia/Saud Rosadi)

“Iya (yang punya hutang pelaku). Tidak dijelaskan berapa lama punya hutang. Kata korban ke Lambung Mangkurat mau ambil uang,” ungkap Amrullah.

Korban dan pelaku memang saling berteman. Bahkan keterangan digali oleh keluarga korban, korban sering mengantar makanan ke kamar bangsal yang ditinggali pelaku di kawasan Jalan Dahlia. Pelaku diketahui seorang anak broken home.

“Adik saya sering antar nasi ke tempat kamar bangsalnya beberapa kali. Ini juga disampaikan seorang wakar di tempat itu,” jelas Amrullah.

Kamar bangsal yang ditempati di salah satu kawasan bangunan kantor Pemkot Samarinda itu memang memiliki wakar. Namun menurut kepolisian, saat kejadian tersangka menghabisi nyawa korban, wakar sedang tidak berada di tempat.

“Pelaku membungkus korban dengan karung dan dibuang di lokasi penemuan (di parit Jalan Mawar) karena panik,” kata Komisaris Besar Polisi Ary Fadli, Kepala Polresta Samarinda.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

Tag: