Ricardo, 1 dari 2 Operator Ekskavator yang Tertimbun di Makroman Ditemukan Meninggal

Proses evakuasi korban Ricardo di lokasi tambang Makroman, Senin (8/7). (foto : istimewa/BPBD Samarinda)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Tim SAR gabungan, akhirnya berhasil menemukan Ferdinan Ricardo (29), satu dari 2 pekerja tambang yang tertimbun di areal tambang, di Makroman, siang tadi. Jasadnya dibawa ke RS IA Moeis, di Jalan AM Rifaddin.

Jasad korban Ricardo, ditemukan di dalam ruang kemudi ekskavator, yang lebih dulu ditemukan tim SAR gabungan, Minggu (7/7) kemarin, di hari pencarian kedelapan.

“Sekitar jam 2 siang tadi, tim berupaya membalikkan posisi ekskavator yang ditemukan,” kata petugas Tanggap Darurat BPBD Kota Samarinda, Nanang Arifin, dikonfirmasi Senin (8/7) malam.

Nanang menerangkan, berselang satu jam kemudian sekira pukul 15.32 WITA, ekskavator berhasil didirikan, dan memulai proses evakuasi secara manual.

“Jadi, sekitar jam 5.30 sore ini tadi, korban Ricardo, berhasil dievakuasi, dan langsung dibawa ke RSUD IA Moeis, menggunakan ambulan,” ujar Nanang.

Tim SAR gabungan yang akan terus bekerja hingga menemukan korban kedua (foto : BPBD Samarinda)

Masih dijelaskan Nanang, tim kembali berupaya melakukan pencarian 1 korban lainnya, Norman Sihaloho (55), juga menggunakan alat berat di lokasi kejadian. “Sampai hari kesembilan ini, belum membuahkan hasil. Korban kedua ini, kita cari sampai ditemukan,” demikian Nanang.

Diketahui, 2 operator ekskavator dilaporkan tertimbun di lokasi tambang batubara di Makroman, Minggu (30/6) dini hari. Kepolisian juga memastikan, peristiwa itu dalam penyelidikan tim Reskrim Polresta Samarinda, dan juga Polsek Samarinda Kota.

Aktivitas tambang di Makroman itu, diduga ilegal yang dilakukan di atas tanah milik Pemkot Samarinda, yang sudah dibebaskan dari warga Samarinda. Bahkan, masih di lokasi, tanah Pemkot itu, juga ditemukan banyak kerusakan, diduga akibat tambang batubara liar. Sejumlah pihak, termasuk ormas, menjaga akses masuk menuju lokasi. (006)