Romantika Punya Anak Autis

Penulis: Efda Mutia | Editor: Intoniswan

Andini Tasya Putri (paling belakang) saat tampil dia acara Riau Autfestival atau peringatan Hari Peduli Autism se Dunia,  27 April 2024 di Gedung Serindit Pekanbaru. (Foto Dok Keluarga Efda Mutia)

Ini seri keempat tulisan Efda Mutia tentang putrinya Andini Tasya Putri. Andini yang lahir di Pekanbaru, Provinsi Riau, 23 Maret 2000, adalah anak autis, atau dalam keluarga besar orang tua lebih familiar menyebutnya anak spesial.

Tiga  tulisan sebelumnya adalah https://www.niaga.asia/andini-tasya-putri-pianis-autism-berprestasi/, https://www.niaga.asia/tips-punya-balita-autis/, dan https://www.niaga.asia/dukungan-sekolah-sangat-penting-bagi-anak-autis/.

Pada tulisan keempat ini, Efda Mutia bercerita tentang aneka tingkah ajaib Andini .

Dalam keseharian, punya anak autis juga ada romantikanya. Walaupun hiperaktif Andini selalu Saya ajak ke kegiatan rutin sehari-hari, seperti belanja ke pasar, ke swalayan dan mengikuti arisan di komplek perumahan.

Kalau diajak belanja ke swalayan, Andini maunya duduk di keranjang dan kedua tangannya harus dipegang, kalau tidak nanti Andini akan mengambil sesuatu barang di rak dan dilempar. Pernah sekali Andini melempar botol kecap ke lantai. Praaangggg, botolnya pecah.

Saya minta maaf sama kasir dan membayar kecap yang pecah.  Saya  kasih tahu kasir kalau Andini autis. Syukurlah kasirnya menerima. Tapi Saya tidak kapok mengajak Andini keluar belanja, karena Saya ingin Andini bisa seperti kakaknya, bersosialisasi di dunia luar rumah.

Kalau berjalan ke luar, Saya tidak mengendurkan pengawasan, selalu pegang kedua tangan Andini. Tapi tetap saja ada aneka kekacauan bersama Andini. Pernah juga Saya masuk toko hendak beli jilbab. jilbabnya terpasang di manekin. Saya merasa sudah aman karena tangan Andini sudah Saya  pegang.

Eh, kaki Andini yang menendang patung. Dan patung itu klong…klong…klong tumbang ke lantai. Sepertinya Andini tidak suka melihat patung, lagi lagi Saya harus meminta maaf kepada orang toko atas kejutan ini.

Belum selesai aneka kejutan dari Andini, kali lain Andini sibuk creambath di kamar mandi pakai sabun colek, sampai rambut nya kaku seperti lidi. Ya Allah…tak habis-habis nya Saya harus bersabar atas aneka keajaiban tingkah Andini. Semoga Saya sabar, ikhlas dan kuat.

Kali lain, Andini main masak- masakan sendiri, entah ide darimana, tiba-tiba Andini menumpahkan minyak goreng kemasan 2 liter di meja makan sampai pouch-nya kosong. Minyak itu dengan leluasa mengalir ke seluruh penjuru lantai ruang makan.

Benar-benar ajaib dan membingungkan, bagaimana Andini bisa menggunting pouch minyak goreng itu, padahal Andini belum lancar mempergunakan gunting. Saking paniknya melihat minyak merambat ke seluruh lantai, Saya bergegas membawa lap, tapi ya Allah…. Saya tidak hati-hati, malah kepeleset jatuh berdebum di lantai. Andini yang melihat kejadian itu malah tertawa.

Andini Tasya Putri sudah mampu memainkan lebih dari  25 lagu. (Foto Dok Keluarga Andini Tasya Putri)

Ya Allah.. Saya tidak mungkin marah karena Andini tidak mengerti apa yang di perbuatnya. Saking sakit dan merasa putus asa, Saya menangis. Ajaib, Andini yang tadi-nya tertawa, menertawai Saya  jatuh, langsung terdiam dan memeluk Saya.

Andini takut sekali kalau Saya menangis. Harus diakui, dibalik sifat-nya yang acuh pada lingkungan sekitarnya, ternyata Andini sangat sayang dan peduli kepada Saya, walau Andini kesulitan untuk mengungkapkannya.

Kali lain, Andini mau ikutan bantu masak, Andini tidak bisa dilarang, naik ke meja makan dan mengaduk masakan. Ikan goreng balado di wajan dan gulai ayam di panci juga jadi eksperimen Andini, dicampur jadi satu dan diaduk-aduk Andini dengan riang gembira layaknya seorang Chef.

Ya Allah…mendadak perut Saya terasa sebah dan perih, asam lambung kambuh lagi.

Walaupun Andini kerap menimbulkan aneka kekacauan, tapi  tetap Saya ajak menghadiri acara arisan di komplek perumahan . Maksud Saya, supaya ibu ibu komplek tahu kalau Andini autis. Alhamdulillah ibu-ibu baik semua dan akhirnya memahami kenapa Saya tidak bisa ikut kegiatan lain.

Merasa butuh ilmu tambahan untuk membersamai Andini, kalau di kota kami ada seminar tentang Tatacara Membersamai Anak Autis, Saya akan ikut hadir dan Andini selalu Saya ajak, karena Saya tidak tenang jika Andini seharian di rumah tanpa ada yang mendampingi, apalagi acara seminar biasanya dari pagi sampai sore hari.

Saya dan Andini cari tempat duduk di pojok, maksudnya supaya Andini nyaman. Andini biasanya akan anteng dengan sebuah buku dan pena di tangannya, sibuk menulis dan mencatat meniru peserta seminar. Itu membuat Saya tersenyum dan geli sendiri.

Ya Allah nak… semoga kelak kau bisa seperti kami, seperti orang-orang lain di sekelilingmu.@

Tag: