Roti Kayna Bikinan Warga Binaan Lapas Narkotika Ini Tembus Omzet Jutaan Rupiah

Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Samarinda Hidayat menunjukkan roti yang diproduksi warga binaan Lapas Narkotika, Selasa 26 Juli 2022 (handout Lapas Narkotika melalui niaga.asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Kreatifitas tanpa batas. Itu yang tergambar bagi mereka terpidana kasus narkotika, warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Samarinda di Bayur, Samarinda Utara.

Meski berada di balik tembok penjara, kegiatan positif mereka tidaklah surut. Mereka mampu memproduksi sendiri ‘Roti Kayna’ beromzet jutaan rupiah setiap bulannya.

Aktivitas pembuatan roti yang berjalan dua tahun ini merupakan kerja sama Lapas Narkotika Samarinda dengan pengelola koperasi PT AVA sebagai pihak ketiga.

Produksi roti dilakukan setiap hari oleh warga binaan sesuai dengan pesanan pelanggan. Tidak hanya melalui koperasi, pemasaran lebih luas juga dilakukan secara online.

Agar kualitas roti yang diproduksi memenuhi standar kesehatan, kegiatan produksi roti itu juga menjaga kualitas makanan dan higienis tempat pembuatan. Komitmen itu berhasil menarik hanyak pelanggan yang memesan Roti Kayna dalam skala besar.

Higienis dan kebersihan tempat menjadi hal paling penting dalam proses produksi Roti Kayna karya warga binaan Lapas Narkotika (handout Lapas Narkotika melalui niaga.asia)

Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Samarinda Hidayat menerangkan, kegiatan pembuatan roti menjadi salah satu kegiatan positif warga binaan agar tidak stres selama menjalani masa hukuman pidana.

“Selain itu juga sebagai sarana pengembangan diri mereka agar nanti ketika keluar, mereka mendapatkan ilmu bermanfaat yang bisa mereka gunakan untuk membuka usaha mandiri di luar, setelah menyelesaikan masa pidana,” kata Hidayat dalam pernyataannya dikutip niaga.asia, Selasa.

Setiap harinya, produksi roti melibatkan 10 orang warga binaan dan dipasarkan keluar Lapas. Rata-rata dipasarkan ke Lapas dan Rutan di Samarinda dan Tenggarong, Kutai Kartanegara. Omzet mencapai jutaan rupiah setiap bulannya.

Meski demikian Hidayat tetap mengingatkan agar semua petugas Lapas dan warga binaan, mengedepankan protokol kesehatan selama berkegiatan penting maupun rutin di dalam Lapas.

“Saya menyampaikan terima kasih kepada pihak PT AVA selaku pihak ketiga yang telah memberikan bantuan fasilitas kepada warga binaan. Semoga ilmu yang didapat oleh para warga binaan selama melakukan pelatihan di BLK, bermanfaat ketika nanti selesai menjalani masa hukuman dan kembali ke masyarakat,” demikian Hidayat.

Sumber : Lapas Narkotika Samarinda | Editor : Saud Rosadi

Tag: