Rusuh di GBK, Menpora Malaysia: ‘Saya Akan Tuntut Keadilan bagi Rakyat Malaysia’

aa
Menpora Malaysia Syed Saddiq Syed Abdul Rahman termasuk dalam suporter Malaysia yang sempat ditahan di dalam stadion GBK, sementara aparat berusaha mengamankan kerusuhan di luar.  (Hak atas foto ANTARAFOTO Image caption)

JAKARTA.NIAGA.ASIA-Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) akan menyampaikan keluhan resmi kepada badan sepak bola dunia FIFA, menyusul kerusuhan usai laga Indonesia versus Malaysia dalam kualifikasi Piala Dunia di Stadion Gelora Bung Karno, Kamis (05/09) malam.

Hal itu diungkapkan Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Syed Saddiq Syed Abdul Rahman. Dalam unggahan Instagram, Syed mengatakan suporter Malaysia diserang oleh suporter Indonesia.

“Beberapa pendukung Indonesia juga berusaha menerobos ke barisan penonton Malaysia,” ujarnya dalam bahasa Melayu.

Laga Indonesia melawan Malaysia berakhir dengan kekalahan tim Garuda 3-2. Setelah pertandingan tuntas, terjadi kerusuhan antarsuporter sehingga pendukung Malaysia dikawal ketat oleh polisi sampai ke bandara. Pertandingan tersebut juga sempat diwarnai aksi sejumlah suporter turun mendekati lapangan, sehingga pertandingan dihentikan sementara.

Dilansir kantor berita Malaysia Bernama, skuad berjuluk ‘Harimau Malaya’ dibawa keluar dari Stadion Gelora Bung Karno (GBK) dalam kendaraan lapis baja. Lima kendaraan Barracuda itu disebut membawa seluruh 24 pemain dan ofisial ke hotel, sementara sebuah bus digunakan sebagai umpan untuk mengalihkan perhatian massa perusuh. Astro Awani menyebut sedikitnya satu suporter Malaysia terluka, namun kabar ini belum dikonfirmasi aparat keamanan.

Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya, Kombes Pol Albert Teddy Benhard Sianipar, mengatakan kepada Kompas.com, bahwa polisi telah menangkap seorang suporter yang diduga terlibat dalam kerusuhan. “(Diamankan) karena dia melempar,” kata Albert.

Albert mengatakan kerusuhan terjadi karena suporter tidak terima kekalahan tim nasional Indonesia. Ia menambahkan aparat keamanan gabungan dari TNI-Polri berhasil meredam kerusuhan.

“Tadi kami coba tenangkan mereka dan kita diamkan akhirnya berangsur-angsur pulang,” ujarnya, seperti dikutip Kompas.com.

aa
Seorang suporter Indonesia diamankan petugas usai berusaha menyerang suporter Malaysia. (Hak atas foto ANTARAFOTO Image caption)

Laga kualifikasi Piala Dunia 2022 di GBK tadi malam sempat dihentikan sementara ketika pertandingan berjalan imbang 2-2. Saat itu, Indonesia mencetak dua gol melalui Alberto Gonçalves Da Costa dan Malaysia membalas melalui pemain naturalisasi Mohamadou Sumareh dan Syafiq Ahmad.

Pada menit ke-80, pemain Indonesia, Ricky Fajrin, mengalami cedera dan digantikan Ruben Sanadi. Tepat setelah Ricky ditandu ke luar lapangan, sejumlah suporter di tribun selatan turun ke lintasan atletik yang mengelilingi lapangan.

Surat kabar Straits Times melaporkan bahwa sebelum pertandingan, suporter Indonesia meneriakkan yel-yel yang menghina timnas Malaysia. Menpora Malaysia, Syed Saddiq Syed Abdul Rahman, mengatakan suporter Malaysia “dilempari obyek besi, botol, dan suar (flare)”.

Ia mengatakan, selain menyampaikan keluhan resmi kepada FIFA, pihaknya akan membuat laporan resmi kepada pemerintah Indonesia. “Gangsterism tidak akan ditoleransi dengan cara apapun. Keselamatan pemain dan pendukung Malaysia adalah keutamaan saya,” kata Syed dalam kiriman Instagram.

“Kejadian ini amat menyedihkan bagi industri sepak bola yang seharusnya menjadi pemersatu. Saya berjanji akan menuntut keadilan bagi rakyat Malaysia,” kata Menpora Malaysia.

Sumber: BBC News Indonesia