Samarinda Teratas Kasus Kekerasan Anak di Sekolah

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda Asli Nuryadin (HO-Disdikbud Kota Samarinda)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Tiga dosa besar dalam dunia pendidikan adalah kekerasan seksual, perundungan dan inteloransi. Ketiganya masih sering terjadi di satuan pendidikan atau sekolah di Samarinda. Bahkan ibu kota provinsi Kalimantan Timur itu teratas mencatatkan kekerasan anak di sekolah dengan 240 kasus.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Samarinda, Asli Nuryadin, Jumat 19 Januari 2024.

Sebagai upaya untuk menangani masalah serius ini, Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) Kota Samarinda memiliki peranan penting dalam melindungi hak anak, serta mencegah terjadinya tiga dosa besar dalam pendidikan itu.

“Tim ini terdiri dari minimal tiga orang, yaitu guru, orang tua atau komite sekolah, dan masyarakat. Saya kira pembentukan Satgas (satuan petugas) dan TPPK di Samarinda sudah mencapai 100 persen,” kata Asli Nuryadin.

Asli bilang, di Kalimantan Timur, seperti Samarinda, Bontang, dan Balikpapan merupakan tiga kota dengan jumlah kasus kekerasan di sekolah yang paling tinggi. Samarinda menempati posisi pertama dengan 240 kasus, Bontang kedua dengan 106 kasus, dan Balikpapan ketiga dengan 66 kasus.

“Hal ini yang membuat kita terus memaksimalkan penguatan karakter bagi murid di sekolah. Terutama dalam dasar fundamental kehidupan mereka,” ujar Asli Nuryadin.

Berkaitan itu, Asli terus mengimbau kepada seluruh orangtua siswa untuk terus mendidik anak-anak mereka, dan terus mengedukasi pentingnya menghindari perilaku tidak baik. Hal ini dikarenakan pendidikan karakter tidak hanya berlangsung di sekolah, melainkan juga di rumah melalui ajaran dari orang tua.

“Kami berharap orangtua di rumah juga harus mengawasi anaknya, di luar jam sekolah berakhir,” demikian Asli Nuryadin.

Penulis : Annisa Dwi Putri | Editor : Saud Rosadi

Tag: