Saran Kesehatan Dokter Andi Yanti Buat Jemaah Haji

Ilustrasi jamaah haji Indonesia tahun 2018 (foto : istimewa/net)

JAKARTA.NIAGA.ASIA — Jemaah haji Indonesia disarankan tetap menggunakan masker dengan baik sebagai bentuk ikhtiar untuk terhindar dari penularan berbagai jenis virus. Hal ini disampaikan oleh tim dokter PPIH Arab Saudi dr Andi Yanti.

“Gunakan masker dengan baik dan benar, masker harus menutupi pangkal hidung dan seluruh mulut. Serta jika terkena cairan, segera diganti karena membran masker bisa tidak berfungsi dengan baik lagi,” kata dr Andi Yanti, dokter spesialis paru PPIH Arab Saudi, dilansir laman resmi Kementerian Kesehatan, Jumat (17/6).

Andi menyampaikan, jika jamaah haji tidak menggunakan masker dengan baik dan benar, maka bakteri, khususnya virus penyebab COVID-19 (SARS COV-2) dapat lolos masuk ke saluran pernapasan. Sehingga jemaah bisa terpapar COVID-19.

“Di samping itu diharapkan penggantian masker secara berkala minimal 6-8 jam atau jika dirasa sudah kotor,” ujar Andi.

Selain itu Andi menyarankan jamaah agar senantiasa mencuci tangan dengan sabun atau membawa hand sanitizer di dalam tas. Apabila sudah menyentuh barang di tempat umum, maka tangan harus segera dibersihkan.

“Cuci tangan sebelum tangan menyentuh hidung atau area mulut yang bisa jadi sarana untuk virus masuk kedalam saluran pernapasan, dan menimbulkan infeksi COVID-19,” terang Andi.

Andi juga menyarankan agar jemaah sering berwudhu selama melaksanakan ibadah haji. Karena kata dia, berwudhu sebenarnya merupakan teknik pembersihan diri yang paling optimal.

Andi berharap, jemaah tetap patuh terhadap sejumlah protokol kesehatan selama menunaikan ibadah haji. Tujuannya agar jemaah haji tetap aman dan sehat selama menjalankan rangkaian ibadah haji.

“Sehingga bisa beribadah dengan baik dan mendapat gelar haji mabrur,” ungkapnya.

Khusus untuk jemaah haji, kembali ditegaskan karena menjaga jarak sulit dihindarkan, maka disarankan mesti disiplin memakai masker dengan baik dan benar. Serta selalu mencuci tangan dengan sabun atau memakai desinfektan (hand sanitizer).

Sumber : Kementerian Kesehatan | Editor : Saud Rosadi

Tag: