Satgas Pamtas Amankan Mortir Peninggalan Masa Konfrontasi Dengan Malaysia

Personel Pos Tambalang Satgas Pamtas Yonif 623/BWU bersama warga Sebatik menemukan munisi mortir kaliber 81 (foto Istimewa/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA,ASIA-Satgas Pengamanan Perbatasan Indonesia – Malaysia Yonif 623/BWU mengamankan sebuah munisi mortir kaliber 81 mm disebuah kebun milik warga Desa Bambangan, Kecamatan Sebatik Tengah, Kabupaten Nunukan.

Komandan Pos (Danpos) Bambangan, Satgas Pamtas Letda Inf Agus S. Abidin menyebutkan, munisi mortir kaliber 81 mm itu ditemukan dalam kondisi berkarat karena sudah puluhan tahun terbenam dalam tanah.

“Munisi mortir ditemukan Pak Saka (51), pemilik kebun ini tidak sengaja melihat benda keras bentuknya persis peledak,” katanya.

Kuatir dengan bahaya, pemilik kebun menghubungi personel Satgas Pamtas Pos Bambangan. Kemudian Danpos beserta 2 orang anggotanya mendatangi lokasi temuan dan mengecek keberadaan munisi mortir.

Dilokasi temuan, personel Satgas Pamtas memastikan benda tersebut adalah  munisi mortir kaliber 81 mm yang biasa digunakan TNI saat berkonfrontasi dengan Malaysia pada tahun 1962 sampai 1966. Untuk menghindari terjadinya hal berbahaya, munisi mortir diamankan ke Pos Bambangan.

“Kita belum identifikasi apakah masih aktif atau belum, dan untuk mengantisipasi, motir dilakukan diisolasi dihalaman luar pos,” ucap Letda Agus.

Dari keterangan warga setempat, lanjut Letda Agus, munisi motir diduga bekas peninggalan masa konfrontasi Indonesia – Malaysia di Kalimantan Utara pada tahun 1962. Saat itu Sebatik merupakan pulau terdepan berbatasan langsung baik darat maupun laut ke Sabah, Malaysia.

Munisi motir yang tertimbun tanah dan berkarat itu dipastikan berusia puluhan tahun. Munisi  tersebut diduga tidak meledak. Jarak tembak munisi motir bisa melesat sejauh 600 meter hingga 750 meter, bahkan mencapai jarak terjauh 1 kilometer

“Kami menghimbau masyarakat apabila menemukan benda yang sama, bisa menghubungi pos Satgas Pamtas,” kata Letda Agus. (002)

Tag: