Sebelum Meninggal, Sopir Truk di Samarinda Ini Lafadzkan Kalimat Tauhid

Jenazah Sampurno saat dievakuasi menggunakan ambulan palang merah Indonesia, Jumat 22 Juli 2022 (handout/tim INAFIS Satuan Reserse Kriminal Polresta Samarinda)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Sopir truk, Sampurno, 46 tahun, pria asal Lumajang, Jawa Timur, meninggal dunia di dalam truknya Jumat. Sebelum itu Sampurno sempat mengucapkan lafadz kalimat Tauhid.

Informasi diperoleh peristiwa itu terjadi sekitar pukul 06.30 Waktu Indonesia Tengah. Warga melihat truk yang berjalan keluar dari badan jalan dan menabrak pagar depan PT Sumalindo di Jalan Cipto Mangunkusumo.

Warga datang dan melihat sopir di belakang kemudi dalam kondisi pucat. Meski ditanya tentang kondisinya, sopir itu sempat tidak merespons.

“Kemudian sopir mengucapkan Laa ilaha Illa Allah,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Samarinda Komisaris Polisi Andika Dharma Sena melalui Kepala Sub Unit INAFIS Ajun Inspektur Polisi Satu Harry Cahyadi ditemui niaga.asia Jumat.

Warga itu lantas mengabarkan ke warga lainnya agar mendatangkan ambulan untuk mengevakuasi sopir yang diketahui bernama Sampurno itu, untuk dibawa ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.

“Jadi korban menolak dibawa ambulan. Ditanya lagi oleh warga terkait kondisinya, korban bilang sudah saya istirahat di sini saja Pak,” ujar Harry menirukan perkataan warga itu usai mendengar pernyataan korban.

Tidak berselang lama korban meninggal dunia. Kabar itu disampaikan melalui media sosial agar keluarganya menjemput korban. Belakangan diketahui korban memiliki riwayat sakit asam urat dan sakit jantung.

“Dan masih mengkonsumsi obat rutin,” terang Harry.

Jenazah Sampurno dibawa ke rumah sakit umum Abdul Wahab Syachranie menggunakan ambulan palang merah Indonesia Samarinda. Keluarga Sampurno menyatakan penolakannya atas visum jenazah Sampurno yang dituangkan dalam surat pernyataan.

“Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” demikian Harry.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

Tag: