Sekda Targetkan Tahun 2024 Angka Stunting di Samarinda 11,96 Persen

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Samarinda Hero Mardanus Satyawan menyerahkan secara simbolis data warga Samarinda yang beresiko terhadap stunting di 10 Kecamatan kepada Tim Pendamping Keluarga (TPK), hari ini,  Kamis (12/5/2022).

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Samarinda Hero Mardanus Satyawan mengatakan,  Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Samarinda mempunyai target dan berkomitmen pada  tahun 2024 angka stunting di kota Tepian bisa turun jadi 11,96 persen dari balita yang ada.

“Tahun 2019 angka stunting di Samarinda sempat mencapai angka 24 persen dan pada tahun 2021 turun  21 persen. Tahun 2024 kita tergetkan jadi 11,96 persen,” kata Hero Mardanus Satyawan saat menyerahkan secara simbolis data warga Samarinda yang beresiko terhadap stunting di 10 Kecamatan kepada Tim Pendamping Keluarga (TPK), hari ini,  Kamis (12/5/2022) dalam rangkaian kegiatan apel siaga TPK Nusantara bergerak Kota Samarinda.

Hadir dalam kesempatan pagi itu, Asisten III Sekretariat Kota Samarinda Ali Fitri Noor, Ketua TP PKK Samarinda Rinda Wahyuni Andi Harun serta para pejabat di lingkungan Pemkot Samarinda.

Selain penyerahkan data warga beresiko stunting, dalam kesempatan tersebut juga dilakukan pembacaan ikrar TPPS oleh para undangan yang berkomitmen penurunan angka stunting pada tahun 2024 bisa menjadi 11,96 persen.

Berdasarkan data tersebut, nantinya, kata Sekda, TPK Samarinda akan langsung bergerak untuk mengawal keluarga berisiko stunting agar bisa mengedukasi dan memberi pemahaman tentang bahaya stunting yang terjadi di lingkungan keluarga maupun masyarakat.

“Saya mendukung penuh langkah-langkah startegis ini, dalam mewujudkan percepatan penurunan angka stunting di Samarinda,”kata Hero dalam sambutannya.

“Bila merujuk pada standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) batas maksimalnya tidak boleh diatas 20 persen,” ungkapnya.

Ia berharap dengan pendekatan keluarga dan membentuk tim pendamping setidaknya bisa memastikan seluruh intervensi dapat menjangkau seluruh keluarga yang mempunyai resiko melahirkan anak Stunting, termasuk bagi Calon Pengantin atau Calon Pasangan Usia Subur (PUS) dapat teridentifikasi.

Target yang ditetapkan harus dikerjar, karena tahun 2045 akan menjadi tahun emas bagi negara Indonesia. Maka dibutuhkan generasi emas yang sehat dan berkualitas sumberdaya manusianya. Sehingga persiapan peningkatan kualitas kesehatan sangat dibutuhkan sejak dini. (adv)

Tag: