Siti Rizky Amalia, Wakil Rakyat yang Aktris Teater dan Peduli Seni Budaya

Siti Rizky Amelia. (Foto: Hamdani/niaga.asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Siapa sangka wakil rakyat di DPRD Kaltim, Siti Rizky Amalia, SE.,AK.,CA., adalah sosok yang sangat peduli dengan dunia seni budaya Kaltim dan terlibat langsung di dalamnya.

Kepedulian anggota Komisi II DPRD Kaltim kepada kebudayaan itu bukan sekadar ditunjukan saat melakukan sosialisasi Perda No. 10/2022 tentang Kemajuan Kebudayaan Kaltim di beberapa kabupaten/kota, tapi juga keterlibatannya secara intens dengan kesenian.

Anggota Komisi II DPRD Kaltim ini, sejak tiga tahun lalu didapuk menjadi Ketua Umum Dewan Kesenian Kutai Timur (DKKT).

“Betul, saya memang menjadi Ketua Umum Dewan Kesenian Kutim sampai 2025 nanti,” ucapnya, membenarkan.

Salah satu alasan keterlibatan dalam urusan seni budaya itu muncul ketika jiwanya terusik melihat seni budaya dan pelaku kurang diperhatikan.

Dia melihat dan menyaksikan banyak  seni budaya Kutim dan Kaltim tersebar di masyarakat yang seharusnya diperhatikan.

“Padahal itu adalah potensi bagi daerah dan masyarakat dalam menunjang pembangun fisik dan non-fisik,” tandas Amel, sapaan akrabnya.

“Perhatian itu diwujudkan dalam bentuk pelestarian, pelindungan, pengembangan, pembinaan dan pemanfaatan oleh pemerintah, dewan kesenian dan masyarakat sendiri. Sebagai acuannya bisa dilihat di Perda Pemajuan Kebudayaan Kaltim No. 10/2022 itu,” paparnya.

Jauh sebelum berjuang bagi pemajuan Kebudayaan di DKKT dan DPRD Kaltim, Amel ternyata mempunyai keterlibatan sebagai seniman teater di DKD Kaltim dan Teater Yupa Unmul.

Pada tahun 2006, Amel pernah bermain sebagai salah satu pemeran utama di pentas teater ‘Ngayau’ DKD Kaltim, di Gedung Cak Durasim, Taman Budaya Jatim, Surabaya.

“Waktu itu saya berperan sebagai anak gadis yang stres lantaran ayahnya seorang pengusaha yang membabati hutan dan merusak lingkungan,” ungkapnya.

Diakui  sutradara ‘Ngayau’ Awang Khalik, Amel berakting bagus dan penuh totalitas.

“Saking totalnya, nyaris waktu itu lawan mainnya, Buyung Ardiansyah, terkena mandau yang diayunkan Amel,” ungkap Awang Khalik yang kini Plt Sekretaris Dispar Kaltim.

Dunia teater bagi Amel memang memerlukan penghayatan peran dan totalitas. Namun justru itu yang membuat Amel tidak bisa melupakannya dan ada dorongan agar terus terlihat. Padahal tidak menjamin hal-hal yang berhubungan materi.

Dalam waktu dekat ini, Amel menerima tawaran  untuk terlibat sebagai sebagai salah satu pemeran utama untuk pentas ‘Lubang Undan’ di Temu Karya Taman Budaya (TKTB) Regional di Pontianak (Kalbar) dan Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta.

Tercatat beberapa aktivitas Amel dalam kegiatan kebudayaan: menghadiri Kongres Kebudayaan Indonesia (KKI), pertengahan November 2023 lalu dan mendukung persiapan  ‘Etnophotography Exhibition and Dayak Cultural’ di Belanda.

Penulis: Hamdani  I   Editor: Intoniswan

Tag: