SMPN 24 Samarinda Diterjang Banjir Bandang, Semua Porak Poranda

Kepala SMPN 24 Umar menunjukkan rapor siswanya usai diterjang bandang, Kamis (7/1). (Foto : Niaga Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Banjir bandang yang terjadi Kamis (7/1) sore lalu, menyisakan pilu bagi SMPN 24 Samarinda, di Jalan Pangeran Suryanata. Banjir setinggi  hingga 2 meter, memorak porandakan semua dokumen siswa, guru, hingga perangkat komputer.

“Jadi, kejadiannya sekitar jam 3.30 sore. Waktu itu, hujan turun sangat deras sekali, dengan petir,” kata Kepala SMPN 24 Samarinda, Umar (50), saat berbincang bersama Niaga Asia, Sabtu (9/1) sore.

Ruang perpustakaan porak poranda usai banjir bandang (foto : Niaga Asia)

Menurutnya, kejadian waktu itu sangat cepat. Hitungan menit, air datang macam air bah. “Air tiba-tiba masuk dari bagian depan sekolah. Hitungan menit saja, tinggi air semata kaki,” ujar Umar.

“Beberapa menit kemudian, sudah sepinggang saya. Setengah jam kemudian, sudah seleher saya. Kejadiannya cepat sekali, dan waktu itu hujan masih sangat deras,” tambah Umar mengingat kejadian itu.

Umar sempat berupaya menyelamatkan sebagian dokumen penting sekolah saat itu. Namun dia sendiri, tidak bisa berbuat banyak.

“Saya waktu kejadian di sekolah. Coba selamatkan dokumen. Tidak bisa saya selamatkan, karena kondisinya sudah terlalu sulit. Saya sendiri sudah hampir tenggelam waktu itu,” terang Umar.

“Semua dokumen sekolah, dan siswa hancur berantakan semua. Semua ruangan kemasukan air, dokumen habis semua. Karena ketinggian air dalam ruangan itu, rata-rata semeter sentengah. Di luar ruangan, sampai 2 meter,” ungkap Umar.

Laboratorium komputer ikut porak poranda (Foto : Niaga Asia)

Pernyataan Umar sendiri, bukan omong kosong. Niaga Asia, melihat bekas ketinggian air di dinding bangunan sekolah, setinggi sekitar 2 meteran. “Kalau di saya, setinggi leher saya,” sebut Umar.

“Setahu saya, semua dokumen ada di sekolah. Bingung sudah saya mau bicara apalagi, semua lebur terendam air. Biasa memang banjr. Tapi kali ini luar biasa,” tambah Umar lagi.

Lapangan halaman SMPN 24. Terlihat lumpur tidak tebal. Namun kedalaman lumpur hingga 30 cm. (Foto : Niaga Asia)

Bangunan sekolah itu sendiri, diketahu terendam berjam-jam, dan baru benar-benar surut keesokan harinya, Jumat (8/1). Sejumlah guru pun dikabarkan menitikkan air mata, begitu melihat dokumen sekolah, berantakan tidak beraturan. “Apalagi, sedimentasi lumpur di lapangan sekolah ada sekitar 30 centimeter,” sebut Umar.

Rencananya, relawan gabungan, TNI dan Polri, bakal menggelar gotong royong skala besar, pada Senin (11/1) mendatang. “Iya, diperlukan waktu recovery (pemulihan) cukup lama setelah kejadian ini,” tutup Umar. (006)

Tag: