Soal Wacana Rekrut CEO dan Rektor Asing, Diaz: Presiden Ingin Kita Terpacu

aa
Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono menjawab wartawan usai menjadi pembicara pada acara “Dengar Yang Muda Seri XVI: #dibuang sayang”, di Rumah Sanur, Denpasar, Bali, Rabu (14/8) pagi. (Foto: Edi S/Humas)

DENPASAR.NIAGA.ASIA-Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono memberikan tanggapan soal komentar sejumlah pihak mengenai wacana kemungkinan pemerintah merekrut pimpinan perusahaan (CEO) dan rektor perguruan tinggi negeri dari luar negeri.

“Waktu kita bertukar pikiran dengan Presiden, memang keinginan pemerintah itu bukan karena orang Indonesia tidak mampu jadi CEO, bukan karena orang Indonesia tidak mampu menjadi rektor. Tetapi, kalau ada orang asing kita menjadi terpacu. Pak  gue juga bisa,” kata Diaz saat menjadi pembicara kunci pada acara “Dengar Yang Muda Seri XVI: #dibuang sayang”, di Rumah Sanur, Denpasar, Bali, Rabu (14/8) pagi, yang juga dirilis di situs setkab.go.id.

Menurut Diaz, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah bercerita mengenai perkembangan di Dubai, Uni Emirat Arab. Pada tahun 1960, warga Dubai yang ke Abu Dhabi, kata Diaz mengutip Presiden Jokowi, harus naik onta, orang Indonesia sudah naik mobil Holden.

Selanjutnya, pada 1970, warga Dubai sudah naik truk, kita naik Kijang. Sekarang, lanjut Diaz, warga Dubai yang ke Abu Dhabi naik kendaraan macam-macam, kita masih naik Kuda.

Nah pada waktu ditanya Presiden, menurut Diaz, Emir Dubai menjawab karena mereka menghire orang asing, CEO asing untuk menjalankan tugas-tugas seperti memimpin BUMN. “Itu untuk membangkitkan semangat bersaing,” ujarnya.

Waktu  bertukar pikiran dengan Presiden, Diaz mendapatkan penegasan, bahwa keinginan pemerintah itu bukan karena  orang Indonesia itu tidak mampu jadi CEO, bukan karena orang Indonesia tidak mampu menjadi rektor. “Tetapi kalau ada orang asing kita menjadi terpacu,” tegas Diaz. (001)