Stimulus Fiskal Dorong Pertumbuhan Ekonomi Global Membaik

Trump, Senin (12/10/2020) umumkan untuk menolong ekonomi negaranya menggelontorkan stimulus fiskal 1,8 triliun USD  atau setara Rp26.419 triliun, ( Sumber gambar, EPA)

JAKARTA.NIAGA.ASIA-Pertumbuhan ekonomi dunia terus membaik dipengaruhi besarnya stimulus fiskal di beberapa negara maju, terutama Amerika Serikat (AS).

Perbaikan juga didukung oleh pemulihan ekonomi Tiongkok sebagai dampak dari besarnya stimulus fiskal dan berkurangnya penyebaran COVID-19, yang meningkatkan investasi di sektor manufaktur, di tengah terbatasnya perbaikan ekonomi negara berkembang lainnya.

Demikian kesimpulan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 12-13 Oktober 2020 yang disampaikan Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Onny Widjanarko dalam rilisnya di situs bi.go.id.

Menurut Onny, RDG melihat pemulihan ekonomi global mendorong peningkatan beberapa indikator dini bulan September 2020, seperti mobilitas masyarakat global, Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur dan Jasa di beberapa negara, serta keyakinan konsumen di AS dan kawasan Eropa.

“Ke depan, berlanjutnya perbaikan ekonomi global didorong oleh berkurangnya penyebaran COVID-19, meningkatnya mobilitas masyarakat, dan berlanjutnya stimulus kebijakan,” ujarnya.

Perbaikan ekonomi global tersebut mendorong kenaikan volume perdagangan dan harga komoditas dunia sesuai prakiraan sebelumnya.

Sementara itu, ketidakpastian pasar keuangan global tetap tinggi, dipicu isu geopolitik seperti ketidakpastian pemilu AS dan perundingan Brexit, serta ketegangan hubungan dagang AS-Tiongkok.

“Perkembangan ini berdampak pada terbatasnya aliran modal ke negara berkembang dan menahan penguatan mata uang berbagai negara, termasuk Indonesia,” kata Onny. (001)

Tag: