Stok Ayam Potong Menipis di Pasar Nunukan Harga Rp38 Ribu per Kilogram

aa
Daging ayam potong menipis di Nunukan. (Foto: Budi Anshori)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Stok  ayam potong menipis di pasar-pasar di Nunukan, Kalimantan Utara karena terkendala pengiriman  bibit ayam potong dari Surabaya. Stok ayam potong sejak 3 hari  mulai menipis sehingga sedikit daging ayam dijual di pasar-pasar di Nunukan. Meski demikian, harga ayam masih stabil dikisaran Rp38 ribu per kilogram.

“Cuma gangguan transportasi dan diperkiarakan berebrapa hari kedepan akan normal lagi,” ungkap Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Nunukan, Cholid Muhammad, Selasa (24/7/2018).  Paska Ramadhan dan lebaran Idul Fitri, stok ayam lokal Nunukan mengalami kekosongan karena pemilik peternakan menjual habis semua ayam tanpa diimbangi dengan kepastian jadwal pengiriman anak ayam baru.

Biasanya, pengiriman dari Surabaya ke Nunukan diatur perminggu dengan kebutuhan 3.000 ekor yang dibagi ke sejumlah peternak lokal. Dalam masa 40 hari, anak – anak ayam dijual ke pasar dengan bobot berat antara 2 kilogram hingga 2,5 kilogram. “Stok ayam di kandang peternak banyak, cuma berat ayam dibawah 2 kilogram, sedangkan permintaan pembeli diatas itu,” ujar Cholid.

Tingginya permintaan pasar terhadap ayam potong juga menjadi persoalan bagi peternak lokal, dalam tiap hari pedagang pasar di Nunukan meminta setidaknya 1.000 sampai 1.500 ekor ayam potong usia 40 hari.

Terkadang ada permintaan ayam ukuran kecil usia 30 hari dengan berat dibawah 2 kilogram, biasanya permintaan seperti ini diajukan pemilik rumah makan padang dan lainnya. “Dibawah 2 kilogram banyak dikandang penernak, tapi tidak semua penernak siap menjual ayam ukuran kecil karena terlalu tanggung,” katanya.

Cholid menjelaskan, persoalan ayam potong berbeda dengan kebutuhan sembako lainnya. Jika kelangkaan sembako atau ikan masih bisa diatasi dengan stok barang Tawau, Malaysia, dan Sulawesi, berbeda dengan ayam potong yang melarang suplai dari luar daerah.

Pemerintah daerah sejak tahun lalu menerapkan larangan pengiriman ayam potong Sulawesi ke Nunukan, begitu pula ayam Tawau. Pasalnya, kesehatan ayam luar daerah diragukan karena masa pemotongan ayam melebihi 2 hari. “Siapa bisa pastikan kapan dipotong ayam Sulawesi atau ayam Tawau, belum lagi waktu pengiriman ke Nunukan 2 sampai 3 hari,” tegasnya.

Karena larangan itulah, peternakan ayam di Nunukan perlu dikembangkan agar mampu memenuhi tingginya permintaan pasar. Peternak harus jeli membaca situasi kapan terjadi peningkatan pembelian daging ayam.

Kemudian, pemerintah daerah juga harus mendorong minat masyarakat beternak ayam, sebab, jika kebutuhan terbatas, bukan tidak mungkin pedagang ayam kembali mendatangkan daging ayam Sulawesi atau Tawau. “Dalam 2 tahun ini kita genjot minat masyarakat beternak ayam broiler. Memang sih ada keluhan mahalnya harga pakan ayam dan lainnya,” ujarnya. (002)