Tahun 2021: Uang Berputar di Usaha Pertambangan Rp313,16 Triliun

Aktivitas penambangan batubara di salah satu perusahaan di Kaltim. (Foto Jatam)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Lapangan usaha pertambangan dan penggalian kini jadi penopang utama ekonomi Kalimantan Timur. Uang berputar di usaha pertambangan dan penggalian ini, luar biasa besar, sehingga menjadi kontributor terbesar terhadap pembentukan PDRB Kaltim selama lima tahun terakhir.

Tahun 2021 uang berputar di usaha ini sebesar Rp313,16 triliun atau 45,05 persen dari PDRB Kaltim sebesar Rp695,16 triliun. Tahun-tahun sebelumnya, yakni tahun 2017 tercatat Rp275,82 triliun, tahun 2018 Rp296,73 triliun, tahun 2019 sebesar Rp297,03 triliun, dan tahun 2020 sebesar Rp250,85 triliun.

Meski turun naik karena juga terpengaruh  pandemi COVID-19 dan turun naiknya permintaan akan barang tambang di pasar luar negeri, sumbangan lapangan usaha pertambangan dan penggalian ini selalu dikisaran 45% terhadap PDRB Kaltim , kecuali tahun 2020 yang turun ke angka 41%.

Badan Pusat Statistik (BPS) membagi Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian ini  4 subkategori, yaitu pertambangan minyak, gas, dan panas bumi, batubara, pertmbangan bijih logam, dan pertambangan dan penggalian lainnya.

Sumber: BPS

“Subkategori usaha pertambangan batubara dan lignit menjadi penyumbang terbesar atau 75% setiap tahunnya terhadap PDRB  atau Rp234,870 triliun dari Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian,” kata BPS Kaltim dalam Buku Laporan PDRB Kaltim Menurut Lapangan Usaha Periode 2017-2021 yang dilaunching bulan April lalu.

Sementara prosentase usaha disubkategori pertambangan minyak, gas, dan panas buli di Kaltim tahun 2021 hanya  Rp45,095 triliun atau 14,4% dari Rp313,16 triliun dan subkategori usaha pertambangan dan penggalian lainnya 7,77% atau Rp24,33 triliun.

[Intoniswan|ADV|Diskominfo Kaltim]

Tag: