Tebus HP Rp500 Ribu, Warga Samarinda Gasak Duit Pamannya Rp27 Juta

Tersangka Ds mengenakan baju tahanan Polsek Samarinda Kota (Foto : istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Ds (30), warga yang tinggal indekos di Jalan Lumbalumba, Samarinda nekat mencuri uang pamannya Rp27 juta. Alasannya untuk menebus HP yang dia gadaikan Rp500 ribu. Ds pun kini meringkuk di penjara.

Aksi pencurian itu terjadi Rabu (22/9) pagi. Pemilik rumah tak lain adalah paman Ds sedang tidak berada di rumah. Ds pun nekat mendobrak pintu hingga engsel pintu rusak.

“Kejadiannya sekitar jam 7.30 pagi,” kata Kapolsek Samarinda Kota AKP Creato Sonitehe Gulo disampaikan penyidik Unit Reskrim Polsek Samarinda Kota Bripka Agus Setiawan ditemui di Mapolsek Samarinda Kota Jalan Bhayangkara, Jumat (8/10) sore.

Agus menerangkan, begitu korban pulang kembali ke rumahnya terkejut melihat pintu rumahnya tidak lagi terkunci. Lebih terkejut lagi uang tabungan hasil usaha dagang itu pun raib. “Laporan ke Polsek kerugian korban Rp 27 juta,” ujar Agus.

Belakangan, warga sekitar mencurigai pelakunya adalah keponakan korban sendiri, Ds, yang memang tinggal indekos di kawasan sekitar rumah korban.

“Karena ada yang melihat pelaku keluar dari rumah korban dan pulang ke kos bawa barang. Tidak tahu itu isinya uang,” terang Agus.

Tidak perlu menunggu lama, pelaku pun diamankan kemarin sore di indekosnya. “Barang bukti kita amankan Rp16 juta. Diduga sudah digunakan Rp11 juta,” ungkap Agus.

“Jadi uang yang dicuri itu dari pengakuannya untuk menebus HP-nya yang digadai. Sisanya beli baju dan celana. Dan sisanya lagi buat makan sehari-hari,” tambah Agus.

Ds kini meringkuk di penjara. Dia ditetapkan tersangka dan dijerat dengan pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan “Soal dugaan dia gunakan uang itu untuk judi online sedang kami dalami,” demikian Agus.

Sementara Ds mengakui telah mencuri uang pamannya. Dia mengaku hanya mendapatkan uang Rp 16 juta. “Tidak tahu ya kalau uang itu ada yang mencuri lagi. Karena saya simpan titip di kos teman,” terang Ds yang kesehariannya bekerja serabutan itu.

Kepepet. Saya cuma gunakan Rp1 juta. Cuma tebus HP saya, beli pakaian,” kilahnya.

Dia pun membantah tahu uang itu disimpan di dalam lemari rumah pamannya. Meski memang dia kerap berkunjung ke rumah pamannya. “Saya tidak tahu uang itu disimpan di lemari,” ujar dia.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

Tag: