Tekan Defisit, Presiden Jokowi: Urusan Impor – Ekspor Haru Dilihat Secara Detail

aa
Presiden Jokowi memberikan sambutan pada Acara Perayaan HUT ke-8 Partai Nasdem Tahun 2019, di JI-Expo Convention Center and Theatre, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (11/11) malam. (Foto: Jay/Humas)

JAKARTA.NIAGA.ASIA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) serius mengajak mengajak semua untuk bersama-sama melihat betapa berpuluh tahun Indonesia menghadapi yang namanya defisit neraca transaksi berjalan, defisit neraca perdagangan yang tidak bisa ditangani secara baik.

“Saya sudah sampaikan kepada Menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju bahwa urusan impor, urusan ekspor harus kita lihat secara detail, secara rinci, biar penyakitnya bisa kita diagnosa secara detail,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada Acara Perayaan HUT ke-8 Partai Nasdem Tahun 2019, di JI-Expo Convention Center and Theatre, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (11/11) malam.

Presiden meyakini apabila ada konsistensi yang terus-menerus, penyakit ini akan bisa diselesaikan dalam waktu 3-4 tahun yang akan datang. Untuk itu, ia minta impor minyak, kurangi. Produksi minyak di dalam negeri, tingkatkan. Refinery, bangun. Produksi B20, B30 sampai nanti akhirnya B100, jalankan.

Presiden mengingatkan, jangan sampai ada yang main-main dengan yang disampaikannya itu. Ia menegaskan, tidak mau gempar impor terus. “Sekali lagi saya sampaikan dimana-mana, di dalam rapat internal juga, jangan ada yang coba-coba menghalangi saya dalam menyelesaikan masalah yang tadi saya sampaikan. Pasti akan saya gigit dengan cara saya,” tegas Presiden Jokowi.

Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi juga meminta dukungan, bahwa pemerintah akan melakukan Omnibus Law untuk undang-undang cipta lapangan kerja yang berkaitan dengan investasi. Ia menyebutkan, ada 70 undang-undang yang nanti akan dimintakan revisi menjadi satu undang-undang saja.

“Ini memang belum pernah terjadi di Republik kita tetapi ini akan kita lakukan sehingga kecepatan kita bertindak, kecepatan kita dalam memutuskan betul-betul akan didukung apabila undang-undang yang satu ini nanti bisa selesaikan,” tutur Kepala Negara. (001)

Tag: