Tekan Risiko Stroke, Masyarakat Disarankan Teratur Cek Kesehatan

Suasana peringatan Hari Stroke Sedunia di komplek Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu 30 Oktober 2022 (sumber : Kementerian Kesehatan)

JAKARTA.NIAGA.ASIA — Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat untuk rutin melakukan pemeriksaan riwayat kesehatan, setidaknya satu tahun sekali.

Hal ini dilakukan untuk mencegah faktor risiko berbagai penyakit berbahaya termasuk stroke yang merupakan penyakit dengan tingkat kecacatan nomor satu di Indonesia, sekaligus penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia pada tahun 2014. Presentasenya juga terus meningkat.

Berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, prevalensi stroke di Indonesia meningkat sekitar 56% dalam 5 tahun dari 0,7% (2013) menjadi 1,09% (2018). Dari data tersebut, hanya sekitar 39,4% pasien stroke yang melakukan kontrol rutin ke dokter.

“Stroke ini bukan hanya diobati di rumah sakit, tapi pencegahannya juga harus disosialisasikan ke masyarakat. Salah satunya dengan menggiatkan skrining kesehatan,” kata Budi Gunadi saat menghadiri Puncak Peringatan Hari Stroke Sedunia di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu.

Budi Gunadi menjelaskan skrining kesehatan sangat penting dilakukan untuk memantau faktor risiko penyakit tidak menular seperti jantung, diabetes, stroke, kanker, ginjal sejak dini. Sehingga apabila ditemukan adanya penyakit bisa segera ditangani.

“Dengan kita rutin cek kesehatan, kalau ada penyakit dalam tubuh kita bisa cepat terdeteksi. Presentase sembuhnya lebih besar, biaya yang dikeluarkan juga jauh lebih murah,” ujar Budi Gunadi.

Ke depan Kementerian Kesehatan rencananya akan melakukan skrining kesehatan secara rutin ke seluruh masyarakat Indonesia yang punya faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, gula dan kolesterol.

Selain skrining riwayat kesehatan, Budi Gunadi juga menyarankan masyarakat untuk rutin melakukan aktivitas fisik atau olahraga.

“Aktivitas fisik ini sangat penting untuk memelihara kesehatan tubuh kita. Paling penting harus olahraga minimal 30 menit sehari dan lakukan 5 hari dalam seminggu,” Budi Gunadi menambahkan.

Melalui pembudayaan pola hidup sehat, Budi Gunadi berharap berbagai penyakit tidak menular utamanya penyakit dengan tingkat kematian tertinggi di Indonesia seperti jantung, stroke, kanker dan ginjal bisa dicegah, sehingga masyarakat dapat hidup lebih sehat, aktif dan produktif.

Sumber : Kementerian Kesehatan | Editor : Saud Rosadi

Tag: