Tingkat Inflasi di Kaltara Fluktuatif

Lemansyah, Kasubbid Pengembangan PEKK Bappeda-Litbang Kaltara dan Syamsudin Bahri, Kabag Industri dan Jasa Biro Perekonomian Kaltara menjadi narasumber Respons Kaltara. (Foto Infopubdok Kaltara)

TANJUNG SELOR.NIAGA.ASIA –Secara akumulatif, tingkat inflasi Kalimantan Utara terhadap nasional fluktuatif. Seperti pada 2019 (sebelum pandemi), tingkat inflasi Kaltara YoY mencapai 1,47 persen. Sementara inflasi nasional di periode yang sama, mencapai 2,72 persen.

“Berbeda dengan 2018, inflasi Kaltara mencapai 5,00 persen, atau lebih tinggi dari nasional yang hanya 3,13 persen,” ungkap Syamsudin Bahri, Kabag Industri dan Jasa Biro Perekonomian Kaltara, Rabu (23/12) pagi, program talkshow garapan Biro Humas dan Protokol Setprov Kaltara, Respons Kaltara mengupas perkembangan inflasi terkini dan prospeknya kedepan.

Ada dua  2 narasumber dihadirkan, selain Syamsudin yakni Lemansyah, Kasubbid Pengembangan Ekonomi Kreatif dan Kemaritiman (PEKK) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda-Litbang) Kaltara.

Menurut Syamsudin, di Kaltara sendiri, ada 2 daerah yang dihitung perkembangan inflasinya yakni Kota Tarakan dan Kecamatan Tanjung Selor, Bulungan. Penetapan kedua daerah ini sebagai daerah pantauan Indeks Harga Konsumen (IHK), lantaran pembangunan perekonomiannya relatif pesat dibandingkan daerah lain di Kaltara.

Untuk inflasi 2020, diperkirakan juga lebih tinggi dari target nasional yang sekitar 3 hingga 4 persen. Untuk Kaltara sendiri, targetnya adalah 4,06 persen.

“Hingga November 2020 (YoY), inflasi Kaltara mencapai 1,92 persen atau berada diatas inflasi nasional sebesar 1,59 persen. Namun masih dalam sasaran inflasi nasional,” ujarnya.

Sementara itu, Lemansyah menyebutkan, dalam 5 tahun terakhir, karakteristik inflasi di Kaltara adalah inflasi meningkat yang disebabkan kenaikan permintaan pada momen HBKN dan liburan. Namun, inflasi relatif menurun sesudah HBKN dan liburan.

“Dalam upaya pengendalian inflasi ini, TPID Kaltara berpedoman pada SK Gubernur Kaltara No 188.44/K.252/2019 tentang Peta Jalan (Road Map) Pengendalian Inflasi Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2019-2021. Dimana, strateginya adalah menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif atau 4K,” tuturnya.

Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS), pada November 2020, Provinsi Kaltara (gabungan Kota Tarakan dan Tanjung Selor). (*/adv)

Tag: