Tinjau Pasar, Gubernur Isran Ingatkan Pedagang Tidak Ambil Untung Terlalu Banyak

Peninjauan Pemprov Kaltim dan Kemendag jelang Ramadan (foto : handout)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Tim Kementerian Perdagangan dan Pemprov Kalimantan Timur, pagi tadi meninjau harga komoditi di pasar jelang Ramadan. Gubernur Isran Noor mengingatkan pedagang tidak mengeruk untung begitu banyak, sehingga memberatkan konsumen.

Secara umum, suplai bahan pangan relatif aman, meski harga bergerak fluktuatif. Sejumlah harga yang mengalami kenaikan seperti bawang putih, cabe keriting, cabe rawit dan bawang merah.

“Ayam tidak ada masalah, stok tidak pernah sepi. Artinya, cukup,” kata Isran, kepada wartawan di sela peninjauan di Gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Samarinda Jalan Ir Sutami, Selasa (23/4).

Isran tidak menampik, mendekati bulan Ramadan, terjadi kenaikan harga, disebabkan faktor psikologis. “90 persem bawang putih kita masih impor. Kita akan bahas detilmya, mungkin ada kebijakan kepada masyarakat luas untuk menjaga suasana harga,” ujar Isran.

“Pedagang, untungnya jangan terlalu banyak, sedang-sedang saja. Supaya tidak mempengaruhi beban konsumen. Jadi, kita upayakan ekonomi makro tidak menekan inflasi. Caranya dengan pengendalian harga untuk menjaga semua kepentingan ekonomi masyarakat, meningkatkan daya beli dan jaga inflasi,” tambah Isran.

Di kesempatan yang sama, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Arlinda menerangkan, sebelum meninjau Pasar Segiri dan gudang Bulog, timnya meninjau pasar tradisional di Balikpapan.

“Harga cukup stabil, ada beberapa produk dari 14 komoditi, kita pantau bawang putih cukup tinggi di harga 50 ribu per kilogram. Yang dilakukan pemerintah, dengan menggelontor operasi pasar. Kemarin, Balikpapan 2,5 ton, dan 11 ton lagi pagi tadi. Harga jadi Rp 20 ribu per kilogram,” kata Arlinda.

Operasi pasar, menurut Arlinda, bisa membantu stabilisasi harga, meski tergantung stok yang tersedia. “Yang ada saat ini, mencukupo kebutuha Kaltim jelang Ramadan. Analisa kita, sebab dari harga tinggi misal bawang putih, memang 90 persen bawang mengambil dari luar. Kita usaha jaga stabilisasi harga,” tambahnya.

Masih dijelaskan Arlinda, tugas dari Dinas Perdagangan di daerah, dengan operasi pasar agar bawang putih menjadi Rp 20 ribu per Kilogram. “Kalau yang beredar Rp 50 ribu, silakan dipantau,” jelas Arlinda. (006)