SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–Maret 2023 adalah Tiongkok sebesar US$97,26 (24,26 persen), Korea Selatan sebesar US$44,60 juta (11,22 persen), dan Amerika Serikat sebesar US$43,77 juta (11,01 persen). Impor nonmigas dari ASEAN sebesar US$72,78 juta (18,31 persen) dan Uni Eropa sebesar US$65,27 juta (16,42 persen).
Menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Januari–Maret 2023 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, terjadi peningkatan nilai impor pada bahan baku/penolong sebesar 23,05 persen, barang konsumsi naik 18,70 persen, namun barang modal turun sebesar 4,91 persen.
Demikian disampaikan Ketua Tim Stat Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim, Marinda Dama Prianto, pada Press Release, di ruang Vicon BPS Kaltim, Senin (17/4/2023).
Menurut Marinda, nilai impor Kaltim pada Maret 2023 tercatat sebesar US$451,22 juta, atau naik sebesar 28,31 persen dibandingkan dengan nilai impor Februari 2023. Jika dibandingkan dengan nilai impor Maret 2022 mengalami penurunan sebesar 13,63 persen.
“Nilai impor migas Maret 2023 sebesar US$325,79 juta, atau naik sebesar 47,75 persen dibandingkan dengan nilai impor Februari 2023, sedangkan jika dibandingkan dengan nilai impor Maret 2022 mengalami penurunan sebesar 15,46 persen,” ungkapnya.
Nilai impor nonmigas Maret 2023 sebesar US$125,43 juta, atau turun sebesar 4,38 persen dibandingkan dengan nilai impor Februari 2023, sedangkan jika dibandingkan dengan nilai impor Maret 2022 mengalami penurunan sebesar 8,47 persen.
“Pada Maret 2023, penurunan persentase terbesar dari impor barang nonmigas adalah pada golongan barang mesin dan peralatan mekanis yang mengalami penurunan 10,48 persen. Sebaliknya kenaikan persentase terbsesar dari impor barang nonmigas terjadi pada golongan barang mesin elektrik yang naik 22,21 persen,” ungkap Marinda.
Sedangkan neraca perdagangan Kaltim pada Maret 2023 mengalami surplus sebesar US$2,40 miliar. Sektor nonmigas surplus sebesar US$2,50 miliar, sementara di sektor migas defisit US$98,43 juta,” pungkas Marinda.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim
Tag: Impor Kaltim