GRESIK.NIAGA.ASIA – Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Toni Wenas mengatakan, pabrik pemurnian (smelter) yang dibangun PTFI di Gresik selain memproses konsentrate menjadi katoda tembaga, nantinya juga akan menghasilkan perak dan emas batangan, karena ada fasilitas precious metal refinery (PMR) serta nikel, almunium, lithum dan cobalt yang merupakan bagian dari ecosystem kendaraan listrik.
Toni Wenas mengatakan itu saat menerima kunjungan Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin di lokasi pembangunan pabrik pemurnian (smelter) PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Java Integrated Industrial Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, Selasa, (7/2).
baca juga:
Smelter PT Freeport di Gresik Serap Sekitar 11 Ribu Pekerja
Smelter Manyar Freeport di Gresik Rampung 2023, Beroperasi Penuh Mei 2024
Di smelter ini akan dihasilkan tembaga itu salah satu bahan utama untuk ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle ecosistem) disamping tentunya ada nikel, alumunium juga ada cobalt dan lithium.
“Jadi ini semua adalah unsur-unsur yang sangat penting untuk industri hilirisasi dan saya sudah yakin karena Presiden beberapa kali megatakan, ekosistem kendaraan listrik ini yang akan dibentuk di Indonesia,” ungkap Toni.
Toni berharap setelah smelter kedua PTFI berproduksi dapat menjadi stimulus bagi tumbuhnya industri hilir lainnya, khususnya berkaitan dengan ekosistem kendaraan listrik.
“Kami harapkan dengan selesianya proyek pembangunan smelter ini bisa tumbuh industri-industri yang lebih hilir lagi, terutama kaitannya dengan membangun ekosistem kendaraan listrik,” harap Toni.
Pembangunan pabrik pemurniaan (Smelter) PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial And Ports Estate ini merupakan smelter yang kedua yang yang dibangun PTFI untuk mengolah dan memurnikan konsentrate hasil produksinya setelah yang pertama PT Smelting di Kawasan PT Petrokimia Gresik.
Smelter ini merupakan smelter single line terbesar di dunia dan kapasitasnya pengolahannya hingga 1.7 juta ton dan jika sudah beroperasi nanti maka seluruh konsentrate produksi PTFI sudah dapat diolah dimurnikan di dalam negeri.
Saat ini konsentrate hasil produksi PT Freeport Indonesia 60% diekspor dan sisanya 40% diolah didalam negeri di PT Smelting di Gresik Jawa Timur menjadi katoda tembaga namun lumpur anodanya yang mengandung emas dan perak itu masih diekspor oleh PT Smelting namun jika nantinya smelter ini beroperasi pemurnian lumpur anoda 100% akan diolah dan dimurnikan didalam negeri.
Sumber: Biro KLIK Kementerian ESDM | Editor: Intoniswan
Tag: Smelter