Tony Blair Institute dan Kemenkes Bahas Kerja Sama Kesehatan Hasil Presidensi G20

Tony Blair bersama Menteri Kesehatan Tony Blair (handout/Kementerian Kesehatan)

JAKARTA.NIAGA.ASIA — Tony Blair Institute (TBI) for Global Change melakukan pertemuan dengan Kementerian Kesehatan RI pada Selasa 18 Oktober 2022 di Gedung Kementerian Kesehatan di Jakarta. Pertemuan itu untuk menindaklanjuti dukungan TBI pada pelaksanaan G20.

Terdapat 5 target yang ingin dicapai dalam Presidensi G20, antara lain :

1. Membentuk Dana Pandemi agar ketika terjadi pandemi selanjutnya negara sudah punya dana yang memadai.

2. Membentuk mekanisme formal dalam penggunaan dana pandemi. Tujuannya supaya dana pandemi bisa digunakan dengan adil untuk mengakses vaksin obat-obatan, alat diagnostik terutama untuk negara berkembang.

3. Membangun jejaring genome sequence di dunia. Pasalnya virus, bakteri, parasit penyebab pandemi bisa muncul dimana saja.

“Jadi mesti dibangun sistem surveilans yang sama rata di seluruh dunia,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin seperti dilansir laman Kementerian Kesehatan Jumat.

4. Standar protokol kesehatan secara global. Contohnya pada saat ini terjadi semua negara lockdown, semua perekonomian turun. Seharusnya ada beberapa sektor yang tetap bisa beroperasional seperti pendistribusian logistik kesehatan.

5. Memastikan produksi vaksin, obat-obatan, dan alat kesehatan terdistribusi merata bagi semua negara khususnya negara berkembang.

“Pandemi ini akan mungkin terjadi lagi di masa depan. Jadi bagaimana caranya kami mempersiapkan segalanya. Termasuk adanya dukungan TBI dalam melakukan persiapan, pencegahan, dan merespons pandemi,” kata Budi Gunadi Sadikin.

TBI mengusulkan adanya strategi kolaborasi pasca kepresidenan G20 termasuk masterplan digitalisasi kesehatan, pengawasan, dan perawatan kesehatan primer.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan dan TBI telah menandatangani MoU kerja sama pada 28 Juni 2022 selama 2 tahun. TBI telah menyediakan bantuan teknis terkait Life Science. Hal ini dilakukan dengan menjajaki peluang investasi untuk mendukung program Life Science di Indonesia.

Adanya masukan ahli yang difasilitasi melalui Global Health Security Consortium (GHSC) tentang patogen dan sequencing manusia, surveilans, dan uji klinis skala besar vaksin TBC. TBI juga mendorong kerja sama manufaktur swasta untuk pengembangan Vaksin, Terapeutik, Diagnostik.

Dilakukan juga diskusi dengan mitra potensial dari Inggris Raya terkait diagnostik, uji coba vaksinasi dan implementasi.

“Kami meminta saran untuk pengembangan life science dengan memfasilitasi dan menghubungkan dengan berbagai lembaga atau pusat penelitian di Inggris,” ujar Budi Gunadi.

Indonesia meminta TBI untuk memfasilitasi Indonesia dalam uji coba RnD vaksin TBC yang dikembangkan oleh Bill and Melinda Gates Foundation dan GlaxoSmithKline.

Terkait strategi komunikasi, TBI memberikan saran membangun komunikasi strategis untuk advokasi dan penyebarluasan informasi

Sumber : Kementerian Kesehatan | Editor : Saud Rosadi

Tag: