Total Subsidi Ongkos Angkut di Kaltara Rp43 Miliar

IRIANTO-PILOT
DR. H Irianto Lambrie bersama pilot pesawat angkutan subsidi ongkos angkut.

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Total subisi ongkos angkut (SOA) di Kalimantan Utara tahun 2018 mencapai Rp43 miliar, atau naik dari tahun sebelumnya yang hanya Rp38,5 miliar. SOA itu dinaikkan untuk memenuhi harapan masyarakat di wilayah perbatasan dan pedalaman.”SOA digunakan untuk mesubsidi  angkutan barang maupun penumpang untuk transportasi penerbangan ke beberapa daerah di Kaltara,” kata Gubernur Kalimantan Utara, DR. H Irianto Lambrie.

Pemberian SOA, juga bersinergi dengan Program Tol Udara yang dilakukan oleh pemerintah pusat menyusul terbitnya Surat Keputusan (SK) Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Nomor 317 Tahun 2017, tentang Rute dan Penyelenggara Angkutan Udara Perintis Kargo, Subsidi Angkutan Udara Kargo Serta Penyelenggara Subsidi Angkutan Bahan Bakar Minyak (BBM) Pesawat Udara Untuk Angkutan Udara Perintis Kargo Sebagai Pelaksanaan Program Jembatan Udara Tahun Anggaran 2018.

Dalam SK Dirjen Perhubungan Udara tersebut terpapar mengenai rute perintis yang akan dilalui penyelenggara angkutan udara perintis yang terpilih.  Untuk program Tol Udara, berkat upaya komunikasi  Pemprov Kaltara yang terus menerus dilakukan, Kaltara merupakan satu-satunya wilayah di regional Kalimantan yang mendapatkannya.

“Alhamdulillah juga, untuk SOA penumpang transportasi udara, ada kenaikan total anggaran subsidi yang digelontorkan tahun ini. Persentasenya sekitar 11 persen, yang meliputi akumulasi alokasi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi, serta APBD Kabupaten Malinau dan Nunukan. Jika tahun lalu, akumulasi anggaran SOA sebesar Rp 38,5 miliar. Tahun ini, naik menjadi Rp 43 miliar,” terang gubernur.

Total anggaran yang dialokasikan untuk SOA dari APBN 2018 senilai Rp 19 miliar untuk 10 rute perintis, APBD Provinsi Kaltara Rp 12 miliar untuk 11 rute perintis, APBD Malinau Rp 5 miliar untuk 5 rute perintis, dan APBD Nunukan Rp 7 miliar untuk 1 rute perintis.

“Kita berharap, SOA dan program tol laut ini bisa secepatnya berjalan. Sehingga masyarakat segera dapat menikmatinya,” papar Irianto. Selain subsidi penumpang untuk meringankan beban masyarakat dengan tingginya biaya transportasi, subsidi ini diharapkan juga menurunkan disparitas harga barang kebutuhan pokok di wilayah perbatasan Kalimantan Utara.(001)

Tag: