Trump: Kesepakatan Dagang AS-Tiongkok Fase Pertama Diteken November

aa
Presiden AS Donald Trump berbicara pada pertemuan kabinet di Gedung Putih, Washington DC, AS, Senin (21/10). (FP/Brendan Smialowski)

WASHINGTON DC.NIAGA.ASIA-Presiden  Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengungkapkan kemajuan dalam mengembangkan naskah terkait kesepakatan dagang fase pertama dengan Tiongkok, yang diyakini dapat ditandatangani pada November mendatang.

Trump optimistis Beijing dan Washington akan meneken kesepakatan parsial yang telah ia umumkan pada awal bulan ini. “Kami pikir, kami akan dapat menandatangani dokumen lengkap dengan Tiongkok pada fase pertama,” ujar Trump di Gedung Putih, Senin (21/10).

Sementara itu, Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer mengatakan upaya untuk menyelesaikan dokumen kesepakatan tersebut sebelum KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Cile bulan depan telah sesuai dengan yang dijadwalkan. Meskipun demikian, Lighthizer mengungkapkan beberapa pekerjaan masih harus dirampungkan.

“Target kami adalah untuk menyelesaikan kesepakatan fase pertama sebelum Anda (Trump) pergi ke Cile,” tutur Lighthizer kepada Trump.

Namun sebelum Trump mengeluarkan pernyataan tersebut, Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross mengatakan bahwa AS tidak terburu-buru untuk menandatangani kesepakatan tersebut pada bulan depan.

“Kami ingin membuat kesepakatan. Namun dari sudut pandang kami, ini harus menjadi kesepakatan yang tepat dan tidak harus ditandatangani pada November,” ujar Ross kepada Fox Business Senin, (21/10).

Gedung Putih menyebut kesepakatan dagang parsial AS-Tiongkok tersebut mencakup peningkatan pembelian Tiongkok terhadap ekspor pertanian AS. Kesepakatan itu juga meliputi sektor jasa keuangan dan mata uang, serta perlindungan kekayaan intelektual.

Terkait hal tersebut pada Senin (21/10), Trump mengatakan bahwa Tiongkok sudah mulai membeli produk-produk AS.

Adapun dalam sebuah forum pertahanan di Beijing, Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok Le Yucheng mengatakan mereka menginginkan hubungan Tiongkok dengan AS berdasarkan koordinasi, kerja sama dan stabilitas.

“Kami tidak menyetujui taktik mengacungkan sederet tarif setiap saat dan memberikan tekanan maksimum pada Tiongkok. Praktik ini merupakan pemikiran lama dan tidak akan berhasil,” tutur Le Yucheng.

Sumber: AFP/Media Indonesia

Tag: