Vaksin Pfizer Untuk Anak-anak Lebih 90℅ Efektif Cegah Keparahan

Vaksin Pfizer botol oranye ditujukan bagi anak di Amerika Serikat. (Sumber: AP)

NEW YORK.NIAGA.ASIAPfizer menyatakan vaksin yang mereka produksi aman digunakan untuk anak usia 5-11 tahun dan hampir 91℅ mencegah infeksi simtomatik. Demikian hasil penelitian dirilis Jumat, ketika AS mempertimbangkan untuk menyuntikkan vaksin itu kepada anak kelompok usia tersebut.

Rencananya vaksin Pfizer itu bisa diberikan awal November mendatang apabila regulator memberikan izin penggunaannya.

Rincian studi Pfizer itu telah diunggah melalui internet. Badan Pengawas Obat dan Makanan (Food and Drug Administration/FDA) Amerika Serikat diharapkan mengunggah ulasan independen tentang penelitian itu.

Penasihat FDA akan secara terbuka membahas bukti penelitian itu pekan depan. Jika regulator akhirnya mengizinkan suntikan vaksin tersebut, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) akan membuat keputusan akhir tentang siapa saja yang harus menerima suntikan vaksin itu.

Suntikan Pfizer dosis penuh sudah diizinkan untuk siapa saja yang berusia 12 tahun ke atas. Namun demikan dokter anak dan banyak orang tua masih cemas menunggu perlindungan bagi anak-anak yang lebih kecil, untuk membendung infeksi yang meningkat dari varian delta yang dikenal lebih menular, sehingga membantu anak-anak tetap bisa bersekolah.

Lebih dari 25.000 dokter anak dan penyedia perawatan utama, telah mendaftar untuk mendapatkan suntikan kepada anak-anak usia di bawah 12 tahun.

Pemerintah AS telah membeli cukup dosis ukuran anak – dalam botol khusus berwarna oranye untuk membedakannya dari vaksin dewasa, dan juga untuk sekitar 28 juta anak berusia 5-11 tahun di negara itu. Jika perizinan tuntas, jutaan dosis akan segera dikirim ke seluruh negeri, bersama dengan jarum suntik yang berukuran lebih kecil untuk anak.

Sebuah studi Pfizer terhadap 2.268 anak-anak yang menerima dua kali suntikan vaksin dosis rendah dalam tiga pekan. Setiap dosis adalah sepertiga dari jumlah yang diberikan kepada remaja dan orang dewasa.

Para peneliti menghitung vaksin dosis rendah itu hampir 91% efektif. Tidak ada penyakit parah yang dilaporkan dialami anak-anak. Di mana anak yang divaksinasi memiliki gejala yang jauh lebih ringan daripada rekan-rekan mereka yang tidak divaksinasi.

Selain itu, anak-anak yang diberi suntikan dosis rendah mampu mengembangkan tingkat antibodi mencegah infeksi virus Corona sama kuatnya dengan remaja dan dewasa muda.

Itu menjadi informasi penting mengingat rawat inap anak-anak yang sebagian besar tidak divaksinasi mencapai rekor bulan lalu.

CDC melaporkan awal pekan ini bahwa bahkan ketika varian delta melonjak antara Juni dan September, vaksinasi Pfizer 93% efektif dalam mencegah rawat inap di antara anak berusia 12 hingga 18 tahun.

Studi Pfizer terhadap anak-anak yang lebih muda menemukan bahwa suntikan dosis rendah terbukti aman, dengan efek samping sementara serupa atau lebih sedikit dari umumnya seperti nyeri lengan, demam, atau nyeri yang dialami remaja.

Kendati demikian, studi itu tidak sampai mendeteksi efek samping yang sangat langka, seperti peradangan jantung yang kadang-kadang terjadi setelah dosis kedua, kebanyakan terjadi pada pria muda.

Selain itu anak-anak memiliki risiko penyakit parah atau kematian yang lebih rendah daripada orang tua.

COVID-19 telah mengakibatkan kematian lebih dari 630 orang di AS berusia 18 tahun ke bawah, menurut CDC. Hampir 6,2 juta anak telah terinfeksi virus corona, lebih dari 1,1 juta dalam enam minggu terakhir ketika penularan varian delta melonjak. Demikian dilansir American Academy of Pediatrics.

Moderna juga sedang mempelajari suntikan COVID-19 pada anak-anak usia sekolah dasar. Pfizer dan Moderna juga sedang mempelajari anak-anak yang lebih kecil, hingga usia 6 bulan. Hasilnya diharapkan selesai di akhir tahun ini.

Sumber : The Associated Press
Editor : Saud Rosadi

 

Tag: