Varian Baru Omicron Ditemukan di Inggris, Jerman dan Italia

Papan tampilan digital menunjukkan penerbangan yang dibatalkan ke London – Heathrow di O.R. Bandara Internasional Tambo di Johannesburg, Afrika Selatan, 26 November 2021. (REUTERS/ Sumaya Hisham/File Photo)

LONDON.NIAGA.ASIA – Sejumlah negara di Eropa seperti Inggris, Jerman dan Italia mendeteksi kasus baru COVID-19 varian baru Omicron, pada hari Sabtu (27/11).

Dari London dilaporkan, Perdana Menteri Boris Johnson mengumumkan langkah-langkah baru untuk mengantisipasi penularan meluas. Di sisi lain, banyak negara memberlakukan pembatasan perjalanan dari Afrika Selatan.

Temuan varian tersebut telah memicu kekhawatiran global, gelombang larangan atau pembatasan perjalanan dan aksi jual di pasar keuangan pada hari Jumat (26/11), karena investor khawatir varian Omicron dapat menghentikan pemulihan global dari pandemi yang berjalam hampir dua tahun ini.

Dua kasus terkait Omicron yang terdeteksi di Inggris adalah terkait dengan perjalanan ke Afrika Selatan. Demikian Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid.

PM Inggris Boris Johnson menetapkan langkah-langkah yang mencakup aturan pengujian COVID-19 yang lebih ketat, bagi orang-orang yang tiba di Inggris. Meski demikian langkah-langkah itu tidak membatasi aktivitas sosial selain mewajibkan pemakaian masker.

“Kami akan meminta siapa pun yang memasuki Inggris untuk melakukan tes PCR pada akhir hari kedua setelah kedatangan mereka, dan mengisolasi diri sampai mereka mendapatkan hasil negatif,” kata Johnson dalam konferensi pers, dikutip Niaga Asia dari kantor berita REUTERS.

Orang-orang yang telah melakukan kontak dengan orang yang dites dengan hasil positif COVID-19 untuk kasus dugaan Omicron, harus mengasingkan diri selama 10 hari.

Selain itu pemerintah Inggris akan memperketat aturan mengenakan penutup wajah. Johnson menambahkan langkah-langkah itu akan ditinjau dalam tiga minggu.

Kementerian kesehatan di negara bagian Bavaria Jerman juga mengumumkan dua kasus varian baru yang dikonfirmasi. Kedua orang itu memasuki Jerman melalui Bandara Munich pada 24 November, sebelum Jerman menetapkan Afrika Selatan sebagai daerah varian virus Omicron.

Kementerian menyatakan warga dengan paparan Omicron itu tengah menjalani isolasi, tanpa menyatakan secara eksplisit bahwa orang-orang itu telah melakukan perjalanan dari Afrika Selatan.

Sedangkan di Italia, Institut Kesehatan Nasional mengatakan kasus varian baru telah terdeteksi di Milan pada seseorang yang berasal dari Mozambik.

Otoritas kesehatan Ceko juga mengatakan mereka sedang memeriksa kasus dugaan varian Omicron pada seseorang yang menghabiskan waktu di Namibia.

Omicron, yang dijuluki varian yang harus jadi perhatian oleh Organisasi Kesehatan Dunia berpotensi lebih menular daripada varian penyakit sebelumnya. Meskipun para ahli belum tahu apakah itu akan menyebabkan COVID-19 yang lebih atau kurang parah dibandingkan dengan jenis lain.

Kepala Petugas Medis Inggris Chris Witty, mengatakan pada konferensi pers yang sama dengan Johnson, bahwa masih banyak ketidakpastian di sekitar Omicron.

“Tetapi ada kemungkinan yang masuk akal bahwa setidaknya akan ada beberapa tingkat vaksin yang lolos dengan varian ini,” kata Chris.

Varian ini pertama kali ditemukan di Afrika Selatan dan sejak itu juga terdeteksi di Belgia, Botswana, Israel, dan Hong Kong.

Sumber : REUTERS | Editor : Saud Rosadi

 

Tag: