SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Banjir Samarinda menjadi perhatian serius Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim H Hadi Mulyadi. Hari pertama kerja setelah libur lebaran, Wagub Hadi Mulyadi langsung melakukan peninjauan ke sejumlah titik banjir.
Berangkat dari kediaman dinas di Jalan Milono, setelah zuhur, Wagub Hadi Mulyadi mengawali peninjauan ke Posko Induk Jalan Sentosa di Kantor BPBD Kota Samarinda. Setelah menyerahkan bantuan paket sembako, Wagub Hadi Mulyadi bergeser ke dapur umum di Kelurahan Temindung Permai.
Sedikit pun tak terlihat canggung, ketika Wagub Hadi Mulyadi ikut membantu relawan dan ibu-ibu PKK membungkus nasi dan menggoreng telur untuk disalurkan kepada korban banjir di sekitar Kelurahan Temindung Permai.
Orang nomor dua Kaltim ini pun tak menghiraukan pakaian waskat yang Ia kenakan basah kuyub tersapu banjir, saat menyerahkan paket bantuan kepada para korban terdampak. Dalam genangan air yang datang dari tumpahan Waduk Benanga dan air pasang dari Sungai Mahakam itu, Wagub Hadi menyaksikan langsung ketulusan para petugas dan relawan untuk membantu sesama. Dia pun merasakan kesulitan yang dialami warga terdampak banjir ini.
“Saya melihat ketulusan yang luar biasa dari para petugas dan relawan. Saya juga merasakan betapa sulitnya warga yang menjadi korban banjir ini. Sekarang, waktunya untuk saling membantu, bukan saling menghujat,” pesan Hadi di lokasi banjir, seperti dirilis situ kaltimprov.go.id.
Karena itu, jika pun ada kekurangan, Hadi mengajak warga saling memaafkan. Yang jelas, pemerintah akan berupaya keras untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat.
Wagub juga melakukan peninjauan ke kawasan Perumahan Griya Mukti (posko banjir) dan Bengkuring (dapur umum di SMPN 29). Wagub juga mengajak masyarakat mendukung Pemkot Samarinda dan Pemprov Kaltim dalam upaya penanganan banjir yang terjadi saat ini. Terutama dengan menyebarkan berita baik untuk saling menyemangati, baik bagi petugas maupun masyarakat terdampak.
“Alhamdulillah hari ini banjir sudah turun sekitar 30 centimeter. Semoga terus turun hingga keadaan kembali normal dan masyarakat bisa kembali beraktivitas seperti biasa,” pesan Hadi.
Ketinggian air 6-110 cm
Warga terdampak banjir di kota Samarinda pada pukul 16.30 WITA, Selasa (26/5/2020) tinggal 3.208 kepala keluarga (KK) atau 9.411 jiwa. Selain itu, dari bencana banjir yang sudah berlangsung 3 hari ini, tidak ada korban jiwa.
Demikian rilis disampaikan Kantor Pencarian dan Pertolongan Kaltim-Kaltara di Balikpapan, melalui Kepala Seksi Operasi dan Siaga Octavianto dalam rilisnya, Selasa (26/5/2020) sore.
Menurutnya, Tim Unit Siaga SAR Samarinda melaksanakan pemantauan banjir di kota Samarinda berkoordinasi dengan BPBD kota Samarinda, pada Selasa sore, di Kelurahan Temindung Permai warga terdampak banjir tersebar di 39 RT sebanyak 2810 KK atau 6211 jiwa. Ketinggian air 50-110 cm. Sementara di Kelurahan Sungai Pinang warga terdampak tersebar di 21 RT dengan jumlah 1028 Kk atau 3.200 jiwa dengan ketinggian air 60-110 cm.
“Untuk keluarahan lainnya di Kecamatan Samarinda Utara belum masuk,” kata Octa.
Dijelaskan Octa, hari ini ada dua warga yang dievakuasi Tim Resque yakni atas nama Zikra 9 tahun yang terluka kakinya akibat benda tajam karena bermain banjir di jalan Ahmad Yani 1 dan atas nama Abdul malik 67 tahun, alamat jalan Pemuda 2, sakit dikarenakan tidak bsa makan.
“Korban dievakuasi ke RS AW Sjahranie,” ungkapnya.
Adapun unsur relawan dan instansi resmi yang memberikan bantuan ke korban banjir, menurut Octa ada sebanyak 46 organisasi. Rinciannya dari unit pemerintah 10 dan dari masyarakat 36. (*/001)
Tag: Banjir