Wagub Kaltim Pantau Perkembangan Peternakan di Lahan Eks Tambang

OPD 
Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim H Hadi Mulyadi didampingi Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Provinsi Kaltim Munawwar dan Kadis Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura Kaltim Siti Farisyah Yana saat berada di  pusat pembibitan ternak unggul PT Equalindo Makmur Alam Sejahtera (EMAS) di Desa Embalut, Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, Selasa (10/5/2022). (Foto Hudais Tri Putra/ Biro Adpim Setdaprov Kaltim)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim H Hadi Mulyadi  kunjungi PT Equalindo Makmur Alam Sejahtera (PT EMAS) dalam rangka memantau dan mengetahui perkembangan pusat pembibitan ternak unggul  di lahan eks tambang batubara di Desa Embalut, Kecamatan Tenggarong Seberang,  Kabupaten Kutai Kartanegara, Selasa (10/5/2022).

Turut hadir mendampingi Wagub, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Provinsi Kaltim Munawar dan Kadis Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura Kaltim Siti Farisyah Yana. Rombongan Wagub diterima Komisaris PT EMAS Ismet Barakbah.

Wagub menyampaikan,  sangat mengapresiasi usaha PT EMAS dalam pengembangan ternak, baik sapi, kambing maupun ayam, dan diharapkan dapat menjadi percontohan pengembangan peternakan di areal pascatambang di Kaltim.

“Kita harapkan PT EMAS yang telah melaksanakan peternakan di lahan seluas 52 hektar di Desa Embalut ini bisa menjadi percontohan bagi seluruh pengusaha tambang PKP2B maupun IUP. Mereka bisa mencontoh PT EMAS dalam pengembangan peternakan, keramba ikan dan perkebunan di lahan eks tambang, sehingga bisa memberikan kesejahteraan bagi masyarakat di Kaltim,” kata Hadi Mulyadi, kutip Tim Publikasi Biro Adpim Setdaprov Kaltim.

Mantan legislator Karang Paci dan Senayan itu berharap pengembangan peternakan yang dilaksanakan PT EMAS ini bisa terus dilanjutkan, walaupun saat ini masih menghadapi masalah listrik.

“Kita minta Dinas ESDM bisa berkoordinasi dengan PLN untuk secepatnya menyelesaikan permasalahan listriknya,” tandasnya.

Ia juga mengharapkan PT EMAS bukan satu-satunya. Seharusnya di seluruh lahan pascatambang di Kaltim itu menjadi areal peternakan, tambak ikan, keramba ikan dan perkebunan yang bisa mempekerjakan masyarakat sekitarnya.

“Tempat ini saya kira perlu dikembangkan karena ternyata setelah berjalannya waktu, 52 hektar itu tidak cukup untuk proyek yang ditargetkan akan ada lagi usaha di sekitar. Saya kira yang paling penting lagi kita bekerjasama, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah kabupaten kota, provinsi termasuk para pengusaha yang bekerja di Kaltim,” pesan Hadi Mulyadi.

[Intoniswan|ADV|Diskominfo Kaltim|

Tag: