Wakil Ketua DPRD Kaltim Miris Melihat Tambang Batubara di Samboja

Menambang batubara dengan dalih memperluas lokasi pemakaman di Sungai Merdeka Samboja tapi merusak sumber mata air masyarakat. (Foto Istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA– Wakil Ketua DPRD Kaltim, Muhammad Samsun menyatakan sangat miris melihat tambang batubara di kawasan sungai Merdeka, Kelurahan Sungai Merdeka, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

Tambang batubara  itu menimbun  sumber mata air,  padahal masyarakat setempat tengah berusaha mendapatkan air bersih dengan membuat sungai dan engeruk waduk.

“Tetapi ada pihak lain yang kontradiktif, mereka justru merusak lingkungan diatasnya sehingga waduk dan sumber mata air masyarakat disitu tertimbun,” kata Muhammad Samsun, Jumat (26/02/2021).

Samsun berharap aparat bertindak tegas agar sumber air yang menghidupi masyarakat setempat bisa terjaga. Apalagi disana merupakan calon IKN (Ibukota Negara).

“Sayang sekali kalau calon IKN carut marut, ngak punya sumber cadangan air baku, air bersih, kan repot,”beber Samsun.

Kelurahan Sungai Merdeka babak belur dihajar penambang batubara. (Foto Istimewa)

Politisi PDI Perjuangan ini menjelaskan, sumber air tersebut  untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang lebih luas. Tetapi jika terus-menerus dicemari dan ditimbun, masyarakat akan mengalami kesulitan mendapatkan air untuk keperluan sehari-hari.

Samsun menyatakan belum mengetahui siapa penambang dilokasi tersebut. Tetapi sebut politisi PDI Perjuangan ini, diatas sungai merdeka terdapat tiga spot bekas galian.

“Lokasi galian juga tak jauh dari fasilitas umum, berjarak sekitar 500 meter dari pemakaman umum,” ujarnya.

Samsun menjelaskan, pengakuan warga setempat, penambang masuk ke area tersebut berdalih ingin perluas area pemakaman. Padahal area pemakaman justru banyak yang tergali.

“ Makanya masyarakat sungai Merdeka banyak keberatan karena sebagian tanah wakaf pemakaman sudah tergali, ini parah bangat dan diambil batubaranya dan masyarakat tidak tau siapa yang ambil dan untuk apa,” beber Samsun.

Menurut Samsun, masyarakat tak berani melaporkan aktifitas tambang  tersebut karena di-backing  banyak orang, termasuk apara.

“Makanya saya sampaikan sekali lagi, agar aparat bertindak tegas, kalau memang ada oknum yang seperti itu, backing  tambang ilegal tolong ditindak karena ini buat kepentingan masyarakat,”pesan Samsun.

Kendati  masyarakat tak melayangkan laporan, mestinya kata Samsun, tambang  tersebut harus ditindak. Karena bukan lagi menajdi rahasia umum.

“Bahwa disitu ada aktifitas pertambangan yang sporadis merusak alam dan pemakaman, merusak sumber air dan sebagainya.Tanpa laporan sekalipun agar aparat segera bertindak cepat,” tutup Samsun.

Penulis: Muhammad Fahrurozi | Editor: Intoniswan

Tag: