Wali Kota : Cintai Samarinda dengan Cara yang Benar

Wali Kota Samarinda Dr H Andi Harun bersama pimpinan OPD yang berdasarkan Monev telah bekerja dengan maksimal dalam melayani masyarakat.

SAMARINDA.NIAGA.ASIA—Wali Kota Samarinda Dr H Andi Harun mengingatkan pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) agar tidak menjadi pimpinan yang hanya sekadar bertanggung jawab secara formal. Melainkan juga memiliki rasa cinta terhadap Kota Samarinda dengan cara yang benar.

Hal itu disampaikan Andi Harun saat memimpin rapat Monitoring dan Evaluasi (Monev) Laporan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan 10 Program Unggulan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Samarinda di ruang rapat Mangkupelas Balai Kota, Rabu (29/12/2021) pagi.

“Jangan sampai anggaran APBD sebesar Rp 2,5 triliun ini sia-sia. Harus dimanfaatkan untuk rakyat. Sekali lagi saya sampaikan tanggung jawabnya pimpinan tidak sekadar tanggung jawab formal, tetapi tanggung jawabnya juga harus secara moral,” kata Andi Harun.

Ia mengasumsikan, jika ada sekitar 40 ribu warga miskin di kota Samarinda, maka menurutnya ada sekitar 20 orang menyandang status penduduk miskin disetiap RT. Untuk mengatasi hal ini, maka ia meminta pimpinan OPD agar data-data primer warga miskin tadi bisa dijadikan tolok ukur untuk melaksanakan kegiatan yang bersentuhan dengan masalah sosial, agar anggaran yang tersedia tidak menguap begitu saja.

“Misalkan Dinas Pertanian tahun ini saya lihat ada memberikan bantuan pupuk kepada petani, harapannya jangan sampai setelah pemberian bantuan tadi tidak ada evaluasi dan pengecekan. Tahun depan kita programkan lagi kasih bantuan, tetapi harus ada efeknya,” kata Andi arun.

Wali Kota juga mencontohkan seperti kegiatan yang dilaksanakan oleh  Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dimana setiap tahunnya dianggarkan sebesar Rp 5 miliar untuk penertiban.Tapi sayang, ia menyebut beberapa daerah yang telah ditertibkan tidak berjalan maksimal. Artinya menurut dia dana Rp 5 miliar yang disediakan dibakar tanpa hasil.

“Makanya sekarang saya kasih target, dana Rp 5 miliar sepanjang tahun dan tahun berikutnya harus memberikan dampak, supaya uang yang digunakan itu ada hasilnya. Kenapa pasar pagi setiap saat selalu saya kontrol karena uang yang kita keluarkan harus menghasilkan output,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan pesan kepada Sekda, Bappeda dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) agar mengubah secara total cara berkomunikasi. TPAD memang berfungsi memotong anggaran, tetapi menurutnya harus tetap berkomunikasi. Dirinya mengajak untuk mengubah paradigma tersebut.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Samarinda ini juga memberikan penghargaan kepada OPD terkait realisasi kegiatan tentang pelaporan fisik dan keuangan tahun anggaran 2021  kategori Badan diraih oleh Bappeda, Dinas diperoleh Disdukcapil, Umum diperoleh Dinas Perpustakaan dan Kecamatan dirai Kecamatan Sungai Pinang. (adv)

Tag: