Wali Kota : Perumdam Harus Komitmen dengan Kualitas, Kuantitas, dan Kontinuitas

SAMARINDA.NIAGA.ASIA– Sebagai ujung tombak pelayanan air bersih  kepada masyarakat, Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Kencana Samarinda  harus komitmen dengan 3K yakni kualitas, kuantitas, dan kontinuitas.

“Tugas saya sebagai Wali Kota, dan juga teman-teman di Perumdam sama-sama dituntut lebih baik dalam melayani masyarakat. Perumdam sebagai ujung tombak pelayanan air bersih, harus bisa memberikan pelayanan kualitas, kuantitas, dan kontinuitas,” ucap Andi Harun dalam pertemuan dengan jajaran pejabat Perumdam Samarinda mulai direksi, manajer hingga asisten manajer di Ruang Rapat Kantor Pusat Perumdam Samarinda, Senin (17/1/2021) siang.

Kegiatan ini dihadiri pula Direktur Utama Perumdam Nor Wahid Hasyim, Direktur Umum Yusfian Noor, serta Direktur Tekhnik Ali Rahman. Kemudian Tenaga Ahli Perumdam Amir Husein, Ketua Dewan Pengawas Aji Syarif Hidayatullah, serta anggota Dewan Pengawas Abdullah dan Hargono.

Menurut Andi Harun, 3K tadi bisa terlaksana jika mulai direksi, manajer, asisten manajer hingga staf bisa memahami bersama, bahwa tugasnya memastikan air bersih buat warga adalah tugas pokok yang tidak bisa ditawar.

“Sudah menjadi rahasia umum terkait pelayanan air bersih kita. Tentu kita apresiasi karena sudah berjalan dengan baik. Namun teman-teman di Perumdam harus bisa menerima pergeseran paradigma masyarakat yang ingin menikmati kemudahan,” pesannya.

Menurutnya, Perumdam harus bisa beradaptasi dengan kondisi sekarang untuk memberikan pelayanan dan kemudahan bagi masyarakat.

“Seperti pembayaran berbasis digital. Mungkin bisa terus diadaptasi atau harus terus update. Mungkin bisa bayar pakai Gopay atau juga bisa bayar pakai pulsa. Bisa saja dengan berbagai kemudahan membayar dan bisa mengurangi tunggakan,” tegas Andi Harun.

Kemudian lanjutnya, bisa dilakukan pula untuk penguatan teknologi informasi di bidang keuangan.

“Bisa pula mengembangkan digital water meter, sehingga harapannya tingkat kebohongan bisa dikurangi,” timpalnya.

Termasuk juga lanjut Andi Harun, ke depan agar memanfaatkan sistem berbasis teknologi untuk urusan di bidang Non Revenue Water (NRW) alias kebocoran air tak berekening.

“Harapannya dengan sistem berbasis teknologi informatika ini, dengan memiliki informasi tepat bisa mengurangi angka kebocoran air sehingga berdampak pada pendapatan Perumdam,” tandasnya.

Ia mengatakan agar direksi Perumdam dalam melaksanakan amanah jabatannya bukan hanya formal, namun harus profesional.

“Misalnya tahun ini membuka sambungan baru 10.000 SR (Sambungan Rumah, Red), tahun depan meningkat 20.000. Terus di tahun depan tingkat kebocoran juga berkurang,” ungkap Andi Harun.

Menurut Andi Harun, Perumdam memiliki dua beban tanggung jawab, beban pelayanan, dan beban benefit.

“Tangerang bisa memberi Rp25 miliar. Ada juga yang Rp6 miliar. Mudahan Perumdam Samarinda juga bisa terus meningkatkan kontribusinya,” harap Andi Harun lagi.

Ia pun berpesan agar Perumdam Samarinda menjaga agar tidak ada korupsi.

“Tolong dijaga, agar perusahaan menganut azas perusahaan yang bersih dari korupsi. Tolong kelola keuangan dengan baik. Jika ingin menaikkan kesejahteraan, naikkan dengan resmi. Saya perhatikan kesejahteraan juga lebih baik. Tapi jika keuangan terus semakin sehat, bisa dinaikkan lagi. Tapi kami minta kerja dulu maksimal dan jaga kekompakan,” pungkas Andi Harun. (adv)

Tag: