Warga Melbourne Menikmati Akhir Pekan Pertama Usai Lockdown 262 Hari

Warga bermain bola voli di pantai St Kilda West Beach, Melbourne, Australia, 23 Oktober 2021. (REUTERS/Sandra Sanders)

MELBOURNE.NIAGA.ASIA – Warga Melbourne, kota terbesar kedua di Australia, memulai akhir pekan pertamanya usai mengakhiri masa lockdown terlama di dunia. Mereka menggelar pesta jalanan secara spontan, hingga pertujukkan musik. Sementara pub, bar dan restoran juga penuh sesak pengunjung.

Melbourne yang dihuni sekitar 5 juta orang telah menjalani 262 hari masa lockdown, atau hampir sembilan bulan sejak Maret 2020, lebih lama dari lockdown terus menerus selama 234 hari di Buenos Aires.

Meskipun hujan pada Sabtu pagi, orang-orang tetap mengantri di tukang cukur dan restoran untuk sarapan, yang semuanya buka hanya untuk mereka para pengunjung yang sudah divaksinasi.

Jumat malam, orang-orang mengadakan pesta jalanan spontan di tenggara Melbourne dan banyak yang bersukacita dengan berpesta pertama mereka usai beberapa bulan lockdown di sebuah pub. Aktivitas itu terekam dan diunggah di media sosial.

Meskipun wabah varian Delta terus menyebar, dengan 1.750 kasus baru dan sembilan kematian dilaporkan pada hari Sabtu di negara bagian Victoria, di mana Melbourne adalah ibu kotanya, pelonggaran pembatasan membuat tingkat vaksinasi penuh di negara bagian itu kini sudah mencapai 70%.

Namun demikian sebagian besar gerai ritel memilih tetap tutup. Pihak berwenang mengatakan pelonggaran lebih lanjut akan dilakukan setelah 80% warga Victoria sepenuhnya divaksinasi, yang diperkirakan pada akhir pekan depan.

“Jangan kendor, mari kita tingkatkan kecepatan (vaksinasi) mencapai angka 80%,” kata Jeroen Weimar, ketua tim tanggap COVID-19 Victoria, mengatakan pada hari Sabtu, seperti dilaporkan Reuters.

Sementara itu protes anti-vaksinasi masih terjadi meski relatif sedikit. Australia sendiri adalah negara yang sangat mendukung vaksinasi. Melalui jajak pendapat menunjukkan persentase penolakan vaksinasi sangat sedikit.

Hampir 72% orang dewasa di Australia sekarang telah divaksinasi lengkap dan hampir 87% telah menerima satu suntikan atau dosis pertama. Menurut strategi nasional, lockdown tidak akan mungkin kembali dilakukan setelah 80% orang Australia sudah divaksinasi.

Sydney, kota terbesar di Australia, merayakan pembukaannya kembali dari lockdown sejak dua minggu lalu, setelah mencapai ambang vaksinasi 70%. Pada hari Sabtu, negara bagian New South Wales, di mana Sydney adalah ibu kotanya, mencatat 332 kasus COVID-19 dan dua kematian.

Surat kabar akhir pekan dipenuhi dengan iklan perjalanan untuk beberapa bulan mendatang, karena pembatasan akses perjalanan internasional mulai dilonggarkan mulai November.

Maskapai penerbangan Qantas Airways Ltd (QAN.AX) mempercepat rencana untuk memulai kembali penerbangan ke banyak negara tujuan menyusul tingginya permintaan.

Sumber : Kantor Berita Reuters
Editor : Saud Rosadi

Tag: