Wisata Air Banjir Warga Samarinda di Masa Pandemi Covid-19

Kawasan banjir di simpang 4 Mall Lembuswana (foto : Niaga Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Sebagian besar wilayah di 3 kecamatan di Samarinda, masih terendam banjir sampai hari ini. Warga justru semakin ramai, menjadikan sejumlah kawasan banjir sebagai lokasi wisata air. Meskipun, saat ini masih pandemi Covid-19.

Kawasan banjir yang kerap menjadi lokasi wisata air, seperti di kawasan simpang 4 Mall Lembuswana, serta Jalan Mayjend Sutoyo (eks Jalan Remaja). Tiap sore, ramai anak-anak hingga remaja, bermandi dan main di air banjir.

Dari pantauan Niaga Asia, warga yang mengenakan masker di masa pandemi Covid-19 ini, bisa dihitung dengan jari. Seperti yang terlihat di kawasan simpang 4 Lembuswana.

“Khawatir Corona sih masih. Tapi karena masih libur, makanya main-main ke sini,” kata Ilham (41), warga Jalan Ir H Juanda.

Kawasan banjir di Jalan Mayjend Sutoyo (eks Jalan Remaja). (Foto : Relawan/Info Taruna Samarinda)

Ilham menerangkan, di sisi lain, bermain di air meski air banjir, jadi hiburan gratis di masa pandemi. “Ya itu tadi, nggak bisa leluasa kemana-kemana, maka itu main ke sini saja,” ujar Ilham.

Pun demikian, keramaian warga berwisata banjir terlihat sore ini di kawasan Jalan Mayjend Sutoyo. Kerumunan tidak terelakkan lagi, ketika warga beramai-ramai menyusuri air banjir dari kawasan simpang Jalan Ahmad Yani, menuju ke Jalan Sentosa, maupun sebaliknya.

Melalui rilis harian Selasa (26/5), Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kalimantan Timur, juga merespons aktivitas warga Samarinda yang nyaris terlihat normal lagi. Meski masih masa pandemi, dan belum ada pelonggaran aturan.

“Ada kekhawatiran (kasus Covid-19 melonjak). Kami harapkan, warga tetap menjalankan protokol kesehatan. Karena kebiasaan seperti mencuci tangan menggunakan sabun air mengalir, mengenakan masker dan tidak berkerumun tetap harus dilakukan, meski nanti kita benar-benar akam mulai.memasuki tatanan kehidupan normal baru (new normal),” kata Juru Bicara Penanganan Covid-19 Kalimantan Timur Andi M Ishak. (006)

Tag: