Basil Rajapaksa, Saudara Presiden Sri Lanka Dicegah ke Luar Negeri

Basil Rajapaksa, salah satu saudara presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa memberi isyarat saat dia pergi usai mengumumkan bahwa dia mengundurkan diri dari parlemen di tengah krisis ekonomi negara itu, di Kolombo, Sri Lanka, 9 Juni 2022. REUTERS/Dinuka Liyanawatte

KOLOMBO.NIAGA.ASIA — Pejabat imigrasi Sri Lanka mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka mencegah saudara laki-laki presiden sekaligus mantan menteri keuangan Basil Rajapaksa terbang ke luar negeri, di tengah kemarahan warga Sri Lanka memuncak akibat krisis ekonomi saat ini.

Belum diketahui jelas tujuan Basil Rajapaksa, yang juga memegang kewarganegaraan AS itu pergi.

Dia mengundurkan diri sebagai menteri keuangan pada awal April di tengah maraknya aksi demonstrasi terhadap kekurangan bahan bakar, makanan dan kebutuhan lainnya. Basil mundur dari kursinya di parlemen pada Juni lalu.

Kakak laki-lakinya, Gotabaya Rajapaksa akan mengundurkan diri sebagai presiden pada hari Rabu untuk memberi jalan bagi pemerintah persatuan, setelah ribuan pengunjuk rasa menyerbu kediaman resminya dan perdana menteri pada hari Sabtu menuntut penggulingan mereka.

BACA JUGA :

Sri Lanka Pilih Presiden Baru 20 Juli

Rumitnya Pembicaraan dengan IMF Karena Sri Lanka Bangkrut

Presiden belum terlihat di depan umum sejak Jumat dan keberadaannya masih tidak jelas. Parlemen akan memilih penggantinya pada 20 Juli.

Partai oposisi utama telah menominasikan pemimpinnya Sajith Premadasa, putra seorang presiden yang terbunuh, untuk jabatan tersebut. Partai yang berkuasa akan memutuskan calon di kemudian hari.

Asosiasi Pejabat Imigrasi dan Emigrasi Sri Lanka mengatakan para anggotanya menolak melayani Basil Rajapaksa di ruang tunggu keberangkatan VIP bandara Kolombo.

BACA JUGA :

Cerita Warga Sri Lanka Berburu Paspor di Tengah Krisis Ekonomi Negaranya

“Mengingat kerusuhan di Sri Lanka, pejabat imigrasi berada di bawah tekanan luar biasa untuk tidak mengizinkan orang-orang tingkat atas meninggalkan negara itu,” K.A.S. Kanugala, ketua asosiasi itu mengatakan kepada Reuters, dikutip niaga.asia, Selasa.

“Kami prihatin dengan keamanan kami. Jadi sampai masalah ini diselesaikan, petugas imigrasi yang bekerja di ruang VIP memutuskan untuk menarik layanan mereka,” tegas Kanugala.

Sri Lanka telah dijalankan oleh keluarga Rajapaksa yang berkuasa selama lebih dari dua dekade terakhir. Gotabaya Rajapaksa terpilih sebagai presiden negara itu pada November 2019. (Sumber : Reuters)

Gambar Basil Rajapaksa di ruang tunggu dibawa oleh media lokal dan dibagikan secara luas di media sosial, dengan beberapa orang mengungkapkan kemarahannya atas usahanya untuk meninggalkan negara itu. Basil Rajapaksa tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar dan orang dekatnya menolak memberikan rincian.

Seorang pejabat tinggi di partai yang berkuasa mengatakan dengan syarat anonim bahwa Basil Rajapaksa masih berada di Sri Lanka.

Keluarga Rajapaksa, termasuk mantan Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa, telah mendominasi politik negara berpenduduk 22 juta itu selama bertahun-tahun dan sebagian besar warga Sri Lanka menyalahkan mereka atas kesengsaraan mereka saat ini.

Sumber : Kantor Berita Reuters | Editor : Saud Rosadi

Tag: