Ban Batik Air Ternyata Kandas di Taxiway, UPBU Kelas I APT Pranoto Salah Tulis Register

Ax
Pesawat parkir di apron Bandara APT Pranoto. Foto diambil dari taxiway. (Foto : istimewa/Bandara APT Pranoto)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – UPBU Kelas I Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda (AAP) memberikan penjelasan resmi terkait insiden gagal terbang Batik Air ID-6257 tujuan Jakarta akibat kerusakan taxiway.

Dikutip Niaga Asia melalui akun resmi instagram @aptpranotoairport sempat menulis register pesawat Batik Air A320 itu dengan PK-LAF. Unggahan penjelasan resmi itu akhirnya kemudian diralat menjadi PK-LAQ.

Dijelaskan, PK-LAQ pada Selasa (5/10) sore kemarin sekitar pukul 15.24 WITA bersiap untuk lepas landas dengan mengangkut 103 penumpang menuju taxiway. Pada saat berada di taxiway, pilot request untuk penarikan menggunakan towing car karena roda belakang pesawat stuck di taxiway.

“Selanjutnya pada pukul 16.15 WITA, tim masih melakukan koordinasi lebih lanjut. Hasil koordinasi antara tim UPBU APT Pranoto, airline dan ground handling, diputuskan menurunkan penumpang di taxiway diantar menggunakan kendaraan menuju ke terminal,” tulis UPBU Kelas I APT Pranoto.

Penjelasan UPBU Kelas I APT Pranoto tertulis PK-LAF (Sumber : instagram @aptpranotoairport)

Masih dalam penjelasan, pesawat kemudian di-towing menuju apron menggunakan towing car PT Gapura Angkasa dan pihak Bandara APT Pranoto, airlines dan ground handling memutuskan untuk tidak melanjutkan penerbangan dikarenakan waktu operasional bandara yang sudah habis dan kondisi semakin gelap.

Sesua Peraturan Menteri Perhubungan No 89/2015 tentang Penanganan Keterlambatan Penumpang (Delay Management) pada Badan Usaha Angkutan Udara Niaga Berjadwal di Indonesia.

Pihak UPBU Kelas I APT Pranoto sebagai pengelola bandara bertanggungjawab akibat kejadian pesawat stuck on taxiway dengan memfasilitasi penginapan dan transportasi kepada seluruh kru dan penumpang pesawat Batik Air ID-6257 dengan rute Samarinda menuju Jakarta tersebut.

“Selanjutnya pihak bandara melakukan perbaikan taxiway yang mengalami depression dan rutting,” terang UPBU Kelas I APT Pranoto.

Batik Air registrasi PK-LAF. Dari penelusuran dilansir FR24 penerbangan terakhir PK-LAF adalah 30 September 2021 rute Jakarta (CGK) – Balikpapan (BPN) (Sumber : FR24)

Proses evakuasi dijalankan berdasarkan perencanaan terstruktur, koordinasi dan kerjasama tim internal UPBU Kelas I APT Pranoto Samarinda dan instansi lainnya yang terkait. Operasipnal yang terdampak hanya Batik Air ID-6257 dan dialihkan pada 6 Oktober 2021 pukul 07.00 WITA. Untuk operasional penerbangan 6 Oktober 2021 berjalan normal kembali.

“Bandara APT Pranoto memohon maaf kepada seluruh pengguna jasa bandara atas kejadian tersebut dan mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah bekerjasama dengan baik dalam proses penanganan insiden tersebut,” demikian akhir penjelasan UPBU Kelas I APT Pranoto.

 

Salah Informasi Register PK-LAF

Pengamatan Niaga Asia, pemberitahuan resmi UPBU Kelas I APT Pranoto itu sempat menuliskan registrasi Batik Air PK-LAF. Padahal sehari sebelumnya melalui siaran pers korporasi Lion Air Group menyatakan pesawat yang batal terbang itu adalah PK-LAQ sesuai pernyataan Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro. Penyebabnya aspal taxiway ambles.

Berita terkait :

Taxiway Bandara APT Pranoto Bermasalah, Batik Air Tujuan Jakarta Balik ke Apron

Agar tidak membingungkan masyarakat pembaca, Niaga Asia sempat menelusuri registrasi PK-LAQ di situs pemantau lalu lintas penerbangan FR24. Secara aktual, setelah sempat batal terbang Selasa (5/10), Batik Air PK-LAQ terbang pukul 07.43 WITA, Rabu (6/10) pagi ini tadi dari Bandara APT Pranoto Samarinda tujuan Jakarta (CGK).

Mengacu registrasi yang ditulis UPBU Kelas I APT Pranoto, untuk Batik Air PK-LAF penerbangan terakhir adalah 30 September 2021 dengan rute Jakarta (CGK) tujuan Balikpapan (BPN).

Agar lebih meyakinkan, Niaga Asia kembali mengkonfirmasi ke District Manager Lion Air Group Kalimantan Timur Achmad Affandi. Affandi memastikan registrasi yang benar adalah PK-LAQ bukan PK-LAF.

“Secara aktual dari siaran pers kita buat PK-LAQ sudah sesuai. Terkonfirmasi PK-LAQ. Itu yang dari Pak Danang (Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro) juga sama kan?” kata Affandi, Rabu (6/10) sore ini.

Setelah sempat yakin dengan informasi yang disampaikan melalui akun resmi instagram @aptpranotoairport dengan register PK-LAF, pihak UPBU Kelas I APT Pranoto pun merevisi menjadi register PK-LAQ.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

Tag: