Duka Mendalam Sejawat Terkait Wafatnya Dokter Edisyahputra Nasution Akibat Covid-19

Tim Satgas Covid-19 melakukan penjemputan jenazah pasien kasus Covid-19 di Samarinda (foto : istimewa/BPBD Kota Samarinda)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Dokter Edisyahputra Nasution, seorang dokter senior di Samarinda, meninggal pagi ini di usia 66 tahun. Rekan sejawatnya, sedang berduka mendalam. Semasa hidupnya, dia dikenal sosok yang begitu baik terhadap siapa saja.

Edisyahputra meninggal akibat terpapar Covid-19. Kasus dari penyakit yang disebarkan virus SARS-CoV-2 itu, mengakibatkan 741 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Samarinda per hari Rabu (26/8) kemarin. Dimana, ada 212 kasus masih dalam perawatan, dan 29 orang meninggal.

Meninggalnya Edisyahputra, cukup menyentak. Bahkan, Direktur RSUD IA Moeis Samarinda dr Syarifah Rahimah, memberikan kesaksiannya terhadap almarhum Edi Syahputra Nasution, seperti disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kadinkes Kota Samarinda dr Ismed Kusasih, kepada wartawan pagi ini.

Berita terkait :

Dokter di Samarinda Meninggal Akibat Covid-19

“Saya bersaksi, beliau adalah orang baik.
Beliau adalah Direktur RSUD IA Moeis pertama, yang memperjuangkan rumah sakit kami di awal pendiriannya,” tulis Syarifah.

“Saya dan beberapa perwakilan rumah sakit, akan mengiringi dengan ambulan BER (Borneo Emergency Response) RSUD IA Moeis, dari RSUD AWS hingga ke pemakaman. Sebagai bentuk penghormatan terakhir dan cinta kami kepada beliau,” tulis Syarifah menambahkan.

Ismed sendiri, tidak henti terus mendoakan almarhum Edi Syahputra Nasution. Dia menjadi salah satu yang turut berduka mendalam atas wafatnya Edisyahputra.

Almarhum dr Edisyahputra Nasution (foto : RSUD AW Sjachranie)

“Semoga almmarhum dr Edisyahputra Nasution husnul khotimah, diampuni segala dosa, diterima seluruh amal ibadah dan dilapangkan di alam kubur. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran,” kata Ismed.

“Kami sangat kehilangan sosok dokter senior yang bisa menjadi panutan dan tauladan, tegas dan punya prinsip. Banyak jasa beliau dalam pembinaan dan pembelaan dokter di Samarinda,” ungkap Ismed.

Ismes juga menyampaikan terkait riwayat pekerjaan dr Edi Syahputra Nasution. Semasa hidup, almarhum Edi menjabat sebagai kepala Puskesmas Karang Asam, Direktur RSUD IA Moeis, Kepala BKKBN, Klinik Islamic Center.

Info grafis kasus Covid-19 kota Samarinda per Rabu (26/8). (Sumber : Dinkes Samarinda)

“Pernah menjabat sebagai ketua IDI Cabang Samarinda dua periode dan menjadi pengurus sampai sekarang. Praktek kedokteran masih dijalani sampai akhir hidup beliau,” lanjut Ismed.

Pascameninggalnya Edisyahputra, putrinya, yang meneruskan profesi almarhum. “Putrinya yang meneruskan jadi dokter. Dokter Poppy SpU, dr Kiki Nasution. Selamat jalan dr Edisyahputra Nasution. Sahabat, bapak dan tauladan kami,” ungkap Ismed.

Duka mendalam, ikut dirasakan sejawat lainnya, di IDI Wilayah Kalimantan Timur. Terlebih lagi, almarhum Edisyahputra, adalah dokter kedua di Kalimantan Timur, yang meninggal akibat Covid-19. Sebelumnya, adalah dr Sriyono, di kota Balikpapan, yang meninggal 19 Agustus 2020.

“Iya. Kami sangat berduka. Beliau panutan dokter-dokter di Kaltim. Khususnya di Samarinda,” kata Ketua IDI Wilayah Kalimantan Timur dr Nathaniel Tandirogang, dihubungi Niaga Asia.

Saat ini, lanjut Nathaniel, ada rekan sejawat dokter lainnya, yang harus menjalani perawatan isolasi akibat paparan virus SARS-CoV-2. “Ada. Banyak yang menjalani isolasi mandiri,” ujar Nathaniel.

Tim Satgas Covid-19 kota Samarinda, telah membawa jenazah almarhum dr Edisyahputra Nasution, dari RSUD AW Sjachranie Samarinda. Almarhum dimakamkan sesuai protokol Covid-19, di pemakaman Raudhatul Jannah, di Serayu, Tanah Merah, di utara kota Samarinda hari ini. (006)

Tag: