Gusti yang Tenggelam di Mahakam Usai Didorong OTK Ditemukan Meninggal

Gusti Dwi Prasojo yang kini dalam pencarian unsur SAR gabungan sejak Selasa (17/11) kemarin. (Foto : istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Gusti Dwi Prasojo (18), warga Kelurahan Jawa, Samarinda, yang tenggelam di Sungai Mahakam kawasan Jalan RE Martadinata, usai didorong ke sungai oleh orang tak dikenal (OTK), dini hari ini tadi, ditemukan meninggal. Jenazahnya dibawa ke rumah sakit untuk rencana autopsi.

Jasad Gusti ditemukan mengambang di sungai sekitar jam 00.45 WITA, berjarak sekitar 100 meter, dari titik awal perkiraan Gusti tercebur ke sungai, Selasa (17/11) dini hari lalu.

“Ditemukan kondisi meninggal dunia,” kata Kasi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan Octavianto, dikutip Niaga Asia dari keterangan tertulis, Kamis (19/11) pagi.

Octavianto menerangkan, tim SAR gabungan, mengevakuasi jenazah Gusti menggunakan rubber boat atau perahu karet menuju ke ambulan. “Dibawa ke RSUD AW Sjachranie guna keperluan autopsi kepolisian,” ujar Octavianto.

Dengan ditemukannya korban, lanjut Octavianto, operasi SAR pencarian Gusti pun ditutup sekitar pukul 01.45 WITA, setelah dilakukan debriefing.

Penyelaman sempat dilakukan tim SAR gabungan Selasa (17/11). (Foto : HO/Basarnas)

“Semua unsur SAR kembali ke satuan masing-masing untuk kembali bersiaga,” tutup Octavianto.

Berita terkait :

Didorong Orang Tak Dikenal Saat Nongkrong di Tepian Mahakam, Gusti Tenggelam

Sathriyo Zakaria, perwakilan keluarga Gusti Dwi Prasojo, mengapresiasi upaya Basarnas dan unsur SAR gabungan lainnya, yang telah melakukan upaya pencarian hingga di hari ketiga, hari ini.

“Terimakasih semua pihak. Kami dari keluarga Gusti Dwi, sudah mendapatkan kabar dari Basarnas, almarhum ditemukan tadi malam jam 00.40, lokasinya 100 meter dari tenggelamnya Almarhum,” kata Sathriyo.

“Sementara, lagi menunggu autopsi. Kami keluarga dari Balikpapan, berterima kasih atas simpati, dan doa warga Samarinda. Almarhum akan dibawa ke rumah duka di kampung jawa (Kelurahan Jawa),” demikian Sathriyo. (006)

Tag: