SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Pilar jembatan Mahakam 1 ditabrak ponton lagi. Ini kejadian kedua sepanjang tahun 2018. Ditabraknya pilar jembatan kedua kalinya, terjadi, Minggu (29/4/2018) sekitar pukul 13.50 Wita dan sempat menimbulkan kepanikan karena lantai jembatan sempat bergoyang. Pengguna jembatan dari arah kota sempat ragu-ragu untuk melintasi jembatan sekitar 30 menit, sehingga menimbulkan penumpukan kendaraan.
“Pilar yang tertabrak pontok adalah Pilar Utama (P3) Jembatan Mahakam 1,” kata Kepala Bidang Binamarga Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Perumahan Rakyat Kaltim, H Joko Setiono ketika dikonfirmasi Niaga.Asia, Minggu sore.
Ditambahkan, kejadiannya, ponton bermuatan batubara dengan nama Bahari Perdana melintas di bawah/kolong jembatan dalam kondisi air surut dan menabrak pilar utama (P3). Kerusakan yang terlihat secara kasat mata adalah botom/bagian bawah Pilar Utama ( P3 ) Sisi seberang dan Sisi Kota retak, serta 2 pipa pancang pondasi cacat.
Nilai Kerugian Ditabraknya Fender Jembatan Mahakam Rp5 Miliar
Menurut Joko, atas kejadian tersebut, Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XII Balikpapan, Refly Ruddy Tangkere sudah melaporkan ke KSOP (Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan) Samarinda. “Kemudian dan, besok (Senin, 30/4/2018), Tim Direktorat Jembatan datang melihat pilar yang ditabrak untuk mengevaluasi apakah perlu segera mengambil tindakan terhadap pembatasan beban muatan ponton yang lewat,” kata Joko mengutip keterangan Refly.
Sulit melakukan manuver
Sementara itu pengusaha yang bergerak di bidang pelayaran, Muhammad Nur ketika dikonfirmasi Niaga.Asia mengatakan, ketentuan melintas di bawah jembatan Mahakam sudah diatur, yakni saat air surut, ponton dari arah hulu dilarang ke hilir, dan begitus juga sebaliknya saat air pasang. “Kalau ketentuan tersebut dilanggar, maka sangat rawan pilar jembatan tertabrak, karena tugboat yang mengendalikan ponton sulit melakukan manuver, makanya menabrak pilar jembatan,” katanya.
Dikatakan, makin sempitnya alur pelayaran akibat pendangkalan dan makin bertambah banyaknya pilar jembatan, karena ada pembangunan jembatan baru di samping jembatan Mahakam lama, juga menyulitkan nakhoda tugboat melintas di bawah jembatan.” Kata Nur.
Pada tanggal 14 Pebruari lalu defender jembatan Mahakam juga ditabrak ponton pengangkut kayu dengan nilai kerusakan ditaksir sekitar Rp5 miliar. “Volume kerusakan sudah dihitung, sedangkan harga satuannya masih dirinci,” kata Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XII Balikpapan, Refly Ruddy Tangkere saat ditanya anggota Komisi III DPRD Kaltim yang melakukan kunjungan kerja ke BPJN Balikpapan, Kamis (22/3). (001)