PMA Rp17,22 Triliun Serap 15.508 Tenaga Kerja

ilustrasi
ilustrasi

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Realisasi investasi asing  atau PMA (Penanaman Modal Asing) sepanjang tahun 2017 di Kalimantan Timur (Kaltim)  mencapai US$ 1,285 milyar atau sebesar Rp 17,22 triliun, yang tersebar di 10 kabupaten/kota dengan serapan tenaga kerja lokal sebanyak 15.508 orang.

Hal itu terungkap dalam rilis yang disampaikan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTPSP) Kalimantan Timur, Diddy Rusdiansyah Anandani dalam rilis akhir tahunnya yang diterima Niaga.asia, Jumat (23/02).

Menurutnya, Kabupaten Kutai Timur  (Kutim) memberikan kontribusi paling siginifikan dengan nilai US$ 711,56 juta (Rp 9,53 triliun) atau 55,36 % dari total realisasi PMA yang terdiri atas 80 proyek PMA. Kemudian disusul oleh Kabupaten Kutai Kartanegara  (Kukar) sebesar US$ 230,62 juta (Rp 3,09 triliun) atau 17,94% yang terdiri atas 119 proyek, selanjutnya Kota Balikpapan sebesar US$ 171,76 juta (Rp 2,30 triliun) atau 13,36%.

Adapun total tenaga kerja yang tersebar di Kabupaten/Kota se-Kaltim  sebanyak 15.508 orang. Dari sisi penyerapan tenaga kerja paling besar terdapat di Kabupaten Kutai Timur yaitu sebanyak 7.305 orang atau 47,10% dari total penyerapan tenaga kerja Indonesia, selanjutnya Kabupaten Kukar yaitu sebanyak 2.187 orang atau 14,10%, kemudian Kabupaten Berau sebanyak 1.790 orang atau 11,54% .

Tahun 2017 Investasi ke Kaltim Rp28,20 Triliun

Masih di sektor pertambangan

DPMPTSP juga mencatat, investasi asing sebesar Rp 17,22 triliun itu sebagian besar   ditanam di sektor pertambangan. Pertambangan   mendapatkan tambahan investasi sebesar US$ 900,53 juta (Rp 12,07 triliun) atau sebesar 70,07% . Sektor lain yang memberikan kontribusi cukup besar bagi investasi adalah tanaman pangan dan perkebunan yaitu sebesar US$ 159,35 juta (Rp 2,14 triliun) atau sebesar 12,40 %,  dan industri makanan sebesar US$ 72,146 juta (Rp 0,17 triliun) atau 5,61%.

“Secara keseluruhan terdapat sekitar 16 sub sektor usaha yang berkontribusi terhadap penambahan nilai investasi PMA  sampai dengan bulan Desember 2017. Total tenaga kerja Indonesia diserap  15.508 orang,” kata Diddy.

Penyerapan tenaga kerja terdistribusi pada sub sektor pertambangan sebanyak 5.900 orang atau 63,91% dari seluruh jumlah tenaga kerja. Ini membuktikan bahwa sub sektor ini pada umumnya masih merupakan penyangga serapan tenaga kerja (labour intensive).

Sektor lain yang juga menyerap banyak tenaga kerja adalah sub sektor tanaman pangan dan perkebunan sebanyak 1.614 orang tenaga kerja atau 17,48% dan sub sektor kehutanan sebanyak 1.434 orang atau 15,53%. (001)