Soal Ledakan di Kapal, Penjelasan Kuasa Hukum PT BPG Serba Mengambang

Proses evakuasi jenazah oleh tim SAR gabungan, Minggu (14/2) sore. Diketahui korban adalah Tumiran yang jadi korban ledakan pada kapal di area PT Barokah Perkasa Grup (BPG) (Foto : HO/Basarnas)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Penjelasan kuasa hukum PT Barokah Perkasa Grup (BPG) atas insiden ledakan di atas kapal PT GPE yang sedang docking di area perusahaannya serba mengambang, meski dalam peristiwa itu 3 orang pekerja tewas dan melukai 1 pekerja lainnya. Pekerja selamat 1 orang yang belum diungkap identitas kini jadi saksi kunci peristiwa nahas di atas kapal itu.

Kuasa Hukum PT BPG Agus Amri menyatakan, tiga pekerja meninggal, bukan karyawan kliennya PT BPG, melainkan karyawan CV Bahtera Marine sebagai vendor, yang tengah melakukan pekerjaan di atas kapal nahas itu.

Belakangan, Agus sendiri, belum bisa memastikan, jenis atau item pekerjaan yang dilakukan pekerja CV Bahtera Marine dan vendor lainnya, yang dipercayakan PT BPG, di atas kapal yang sedang proses docking itu.

“Pekerjaan dibuat (dari PT BPG) dalam work order. Item-item itu kita minta dikerjakan, di-forward ke vendor. Itu sepenuhnya tanggungjawab vendor. Mungkin ada pengelasan, atau kegiatan lain,” kata Agus, dalam penjelasan resmi kepada wartawan di Samarinda, Senin (15/2).

Agus menyebut, ada 4 pekerja dari vendor saat kejadian ledakan di atas kapal itu. “Ada 4 orang di sana, sayangnya 3 orang jadi korban, tinggal 1 orang lagi yang benar-benar kerja di sana. Biar nanti, yang berwenang meminta keterangan yang bersangkutan,” sebut Agus.

Berita terkait :

PT BPG Klaim Tiga Korban Ledakan Karyawan CV Bahtera Marine

Pada Jumat (12/2) sore lalu, Corporate Management PT BPG Khairuddin sudah menyatakan, kapal tidak bermuatan minyak, sebelum dan saat kejadian ledakan. Sehingga, pascaledakan, tidak mengakibatkan oil spill (tumpahan minyak) di sungai Mahakam. “Kalau ada tumpahan, pasti ada warna hitam (di sungai),” kata Khairuddin saat itu.

Agus Amri mengklarifikasi pernyataan itu. “Bukan tidak ada kali ya. Saya minta maaf, saya koreksi bahwa terjadi tumpahan minyak di sekitar area itu, merupakan (minyak) sisa. Karena, kapal ini memang jenis kapal pengangkut minyak,” ungkap Agus.

“Sekali lagi, oil spill terjadi, dan prosedur keselamatan lingkungan sudah kita lakukan dengan melakukan penyemprotan pengendalian. Semua tanggungjawab kita lakukan, karena ini terkait kredibilitas perusahaan kami,” terang Agus

Untuk diketahui, kepolisian pada Minggu (14/2) malam, telah memastikan 3 orang meninggal dan 1 orang mengalami luka ringan pascakejadian itu. Saat ini, korban selamat dalam perawatan medis.

“Dari kejadian itu, sampai dengan saat ini, diketahui ada 3 orang meninggal dunia, dan 1 orang mengalami luka ringan,” kata Kasubbag Humas Polresta Samarinda AKP Annisa Prastiwi, dikutip Niaga Asia dari keterangan tertulis, Minggu (14/2) malam. (006)

 

Tag: