Tampang Paman-Keponakan Maling Kabel Lampu Jalan Bikin Gelap Jalanan Samarinda

Tersangka Sirahmat dan Rafliansyah. Keduanya diciduk di rumahnya Minggu 25 Februari 2024 (Repro/HO/Polresta Samarinda)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Duo maling kabel penerang jalan umum (PJU) di Samarinda, Sirahmat, 37 tahun, dan Rafliansyah, 18 tahun, ditangkap kepolisian hari Minggu 25 Februari 2024 di rumahnya, Jalan Letjend S Parman. Keduanya mengakui akibat perbuatannya bikin gelap jalanan Samarinda di malam hari.

Pencurian kabel PJU meresahkan warga. Dinas Perhubungan Kota Samarinda sebelumnya pernah menyatakan padamnya PJU malam hari akibat pencurian instalasi kabel. Jalanan yang gelap berisiko terhadap kejahatan jalanan di malam hari.

Rafli bilang, ide pencurian kabel PJU itu belajar dari temannya yang juga melakukan pencurian kabel yang sama. Apalagi, ada penadah yang bersedia menampung dan membeli tembaga dari kabel curian Rp 100 ribu per kilogram.

“Terakhir di Jalan DI Panjaitan. Itu dapat kabel 6 meter, beratnya 3 kg. Jadi dapatnya Rp 300 ribu,” kara Rafli, ditemui di Polresta Samarinda, Senin 26 Februari 2024.

Baca jugaDua Maling Kabel Lampu Jalan di Samarinda Ditangkap, Ternyata Paman-Keponakan

Saat beraksi, Rafli bertindak sebagai eksekutor. Sedangkan pamannya, Sirahmat, menunggunya di motor Honda Scoopy merah, yang sudah terekam kamera warga dan kamera pemantau CCTV.

“Tidak, saya tidak tahu kalau ada kamera CCTV yang merekam,” aku Rafli.

Selain di Jalan DI Panjaitan, Rafli dan pamannya mencuri kabel PJU di Jalan Pangeran Antasari dan kawasan Jalan Letjend S Suprapto.

Kondisi kabel instalasi PJU bekas dipotong pelaku di Jalan DI Panjaitan, Sabtu 24 Februari 2024 (istimewa/relawan/Info Taruna Samarinda)

“Saya dan paman, sehari-hari buruh angkut kayu saja. Uang hasil jual kabel itu buat kebutuhan sehari-hari saja,” sebut Rafli.

Masih diutarakan Rafli, dua lokasi pencurian sebelumnya, beraksi dengan pamannya di waktu malam hari. Dia pun menyadari aksi pencuriannya merugikan masyarakat umum pengguna jalan. Utamanya di malam hari.

“Baru di jalan Panjaitan itu kita curi di siang hari. Biasanya malam,” demikian Rafliansyah.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

Tag: