Tim Penilai KEK MBTK: Biar Ada Gregetnya, Segera Investor Groundbreaking

aa
Enoh Suharto Pranoto dari tim penilai KEK menjelaskan proses persiapan peresmian KEK MBTK. (Foto: Irfan/humas)

SANGKULIRANG.NIAGA.ASIA-Sekretaris Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Enoh Suharto Pranoto meminta ke pihak Pemkab Kutai Timur (Kutim),  sebelum KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo pada 25 Februari 2019 mendatang sudah terisi oleh investor pasalnya jika tidak terlihat kurang greget.

Enoh Suharto Pranoto menyarankan investor sudah ada yang groundbreaking di Maloy sebelum diresmikan  itu dalam rapat evaluasi terpadu di Kantor KEK MBTK, Selasa (29/1) . “Keberadaan investor yang sudah groundbreaking menjadi landasan utama tim penilai pusat dari Kementerian Perekonomian  mengajak investor berinvestasi di KEK MBTK,” ujar Enoh.

Menurutnya, jika di Mlaoy hanya ada wujud pelabuhan saja terasa kurang, nah jika ada wujud awal mula proses pembangunan infrastruktur semacam pabrik atau semacam bangunan lainnya sangat menarik. Jadi Presiden melihat langsung pertumbuhan perdagangan dan perekonomian di Kutim.

“Untuk itu saya minta ini dikawal oleh Perusda Kaltim yaitu PT Melati Bhakti Satya (MBS) selaku pemegang kebijakan KEK MBTK,” jelas Enoh dihadapan Bupati Kutim Ismunandar didampingi Wabup Kasmidi dan jajaran undangan OPD Setkab dan pihak stakeholer serta investor.

PDAM Pemkab Kutim Siap Kelola Air Bersih di KEK Maloy

Ismunandar Usulkan Pelabuhan Kudungga Diresmikan Bersamaan KEK MBTK

Enoh menambahkan selain groundbreaking di KEK MBTK juga perlu ada proyek lain bisa diresmikan Presiden contohnya saja ada pabrik semen di Kutim.  “Kami ingin menggali informasi secara bersamaan tidak hanya KEK MBTK. Investor yang masuk juga perhatikan Akta Jual Beli (AJB) kepemilikan tanah untuk pemilik baru karena sekarang prosesnya mudah bisa diurus langsung mulai 10 hingga 20 tahun kedepan,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur PT MBS Agus Dwitarto mengutarakan sudah ada dua investor masuk yaitu PT Kilang Kaltim Continental (KKC) yaitu perusahaan minyak asal kanada yang akan membangun refinery (pengolahan atau penyulingan) minyak dan PT Anugerah bergerak di sektor kelapa sawit.  “Usulan investor masuk sudah bisa direalisasikan, segera kami akan mempersiapkan segala sesuatunya mulai dari proses perizinan hingga administrasinya,” jelasnya.

Agus menambahkan KEK MBTK menempati urutan kedua dari delapan kawasan yang menjadi proyek strategis nasional. Kelak, perputaran maupun perdagangan di KEK MBTK selama sebulan saja diproyeksikan mencapai Rp 7,5 triliun. Dirinya menambahkan, hingga kini PT MBS sudah menyelesaikan syarat terakit penilaian dari dewan KEK meliputi infrastruktur, kelembagaan, dan administrasi.(hms13)