Wakil Wali Kota Belum Pastikan Kapan PKL Bisa Berjualan Kembali di Tepian Mahakam

Wakil Wali Kota Samarinda, DR. H  Rusmadi, didampingi didamping sejumlah staf dari berbagai OPD (Organisasi Perangkat Daerah) berbincang-bincang dengan Hans Meiranda Ruauw, Ketua IPTM (Ikatan Pedagang Tepian Mahakam) i Tepian Mahakam, Senin (31/5/2021) sore. (Foto Istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Waki Wali Kota Samarinda, DR. H Rusmadi belum bisa memastikan kapan pedagang kaki lima (PKL) bisa berjualan kembali di Tepian Mahakam, paska ditutup sejak dua minggu lalu.

“Saya datang ke Tepian Mahakam untuk melihat Tepian Mahakam sebagai ruang terbuka hijau (RTH) belum bisa menjawab kapan PKL boleh berjualan lagi,” kata Rusmadi yang ke Tepian Mahakam didamping sejumlah staf dari berbagai OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dan Hans Meiranda Ruauw, Ketua IPTM (Ikatan Pedagang Tepian Mahakam) dan  sejumlah pedagang yang biasa berjualan makanan di Tepian Mahakam, Senin (31/5/2021) sore.

berita terkait:

Tepian Mahakam Ditutup Total, Pedagang : Dampaknya Rumah Tangga Ribut

Angkasa Jaya : Buka Lagi Tepian Mahakam,  PKL  Mau Mengurangi Meja Berjualan

Menurut Rusmadi, aspirasi PKL yang ingin berjualan kembali di Tepian Mahakam, akan diperhatikannya karena bagian dari masyarakat Samarinda. Tapi untuk saat ini, lanjutnya, belum bisa memberikan jawaban, karena prioritasnya menjadikan Tepian Mahakam jadi RTH dan ruang bagi generasi muda  mengembangkan kegiatan kreatif.

“Apabila di Tepian Mahakam ada PKL, berarti fungsinya menjadi RTH Plus. Untuk hal demikian, akan dilakukan dulu kajian,” pungkasnya.

Sebelumnya, Angkasa Jaya, anggota DPRD Samarinda setuju Tepian Mahakam dibuka lagi bagi pedagang kaki lima (PKL) untuk berdagang dengan catatan pedagang mematuhi ketentuan yang sudah diatur dalam protokol kesehatan (prokes) dan instansi terkait di Pemerintah Kota Samarinda mengawal kawasan itu agar tertib.

Angkasa Jaya menyampaikan hal itu  setelah bertemu dengan Hans Meiranda Ruauw,

Ketua IPTM (Ikatan Pedagang Tepian Mahakam) dan  sejumlah pedagang yang biasa berjualan makanan di Tepian Mahakam di DPRD Samarinda, Senin (31/5/2021).

“Memang perlu win-win solusi karena ini menyangkut perut,” ujarnya.

Menurut Angkasa Jaya, setelah Tepian Mahakam ditutup selama dua minggu, ini sudah menimbulkan kegelisahan dikalangan PKL, karena ekonomi PKL macet, tak punya penghasilan. Sementara pada tempat lain, yang juga mengabaikan prokes, tak ditutup.

“PKL di Tepian Mahakam mau mematuhi prokes, mereka mau mengurangi jumlah meja yang dipakai untuk berjualan agar tak menimbulkan kerumunan,” ungkapnya.

Meski Tepian Mahakam adalah RTH (Ruang Terbuka Hijau) tidak otomatis tertutup untuk dikunjungi, termasuk PKL mencari pendapatan dari berjualan di Tepian Mahakam. Sekarang yang diperlukan semua instansi terkait ikut mengawal.

“Misalnya Dishub mengelola parkir di Tepian Mahakam agar ada pemasukan ke kas daerah dan parkir jadi tertib,” ujar Angkasa Jaya.

Penulis : Intoniswan | Editor : Intoniswan

Tag: