Inspektur Tambang Masih Analisis Kasus Tanah Longsor di Sangasanga

aa
Kasus tanah longsor yang memutus badan jalan Sangasanga-Muara Jawa, dan merusak 6 rumah terbawa tanah longsor, serta 11 rumah lainnya terdampak, rawan longsor dan retak-retak di RT 09 Kelurahan Jawa, Sangasanga, Kamis (29/11) yang diduga disebabkan aktifitas tambang batubara PT Adimitra Baratama Nusantara. (Foto Intoniswan)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Inspektur Tambang (IT) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) masih melakukan analisis atas fakta-fakta dan keterangan-ketarangan yang diperoleh di lapangan terkait tanah longsor di RT 09 Kelurahan Jawa, Kecamatan Sangasanga, Kukar yang membuat badan jalan Sangasanga-Muara Jawa putus dan 6 rumah (bukan 4 sebagaimana diberitakan sebelumnya) terbawa tanah longsor, serta 11 rumah lainnya terdampak, seperti retak-retak dan rawan runtuh ke kawasan longsor.

“Tim sekarang sedang melakukan analisis atau mengolah atas fakta-fakta dan keterangan yang diperoleh di lapangan pada hari Jumat (30/11) dan Sabtu (1/12), sehingga belum bisa membuat kesimpulan maupun rekomendasi, apakah tanh longsor itu berkaitan dengan aktifitas penambangan batubara oleh PT Adimitra Baratama Nusantara,” kata Koordinator Inspektur Tambang Kementerian ESDM di Kaltim, Denny ketika dikonfirmasi Niaga.Asia, Minggu (2/12).

Tidak Ada Korban Jiwa, Penanganan Pasca Darurat Bencana Oleh PT ABN Sudah Baik

Jalan Sangasanga-Muara Jawa Putus Akibat Aktivitas Tambang PT ABN

Empat Rumah Warga Ikut Amblas Bersamaan Putusnya Jalan Sangasanga-Muara Jawa

Menurut Denny, setelah temuan di lapangan dianalisis dan analisis menunjukkan masih diperlukan keterangan tambahan, maka tim akan ke lapangan lagi, baik itu meneliti tanah maupun meminta keterangan tambahan. “Belum, kami belum bisa memberikan kesimpulan, sebab pekerjaan belum selesai,” ujarnya.

aa
Lima Inspektur Tambang Kementerian ESDM, Koordinator Denny (kedua dari kiri) yang melakukan penelitian lapangan dan menganalisis kasus tanah longsor di Sangasanga apakah terkait dengan aktifitas tambang PT ABN. (Foto Intoniswan)

Disebutkan, untuk kepentingan Pemerintah Provinsi Kaltim yang rencananya besok, Senin (3/12) sudah memerlukan informasi teknis tentang kejadian tanah longsor tersebut, Tim sudah bisa menyampaikan laporan, tapi sifatnya belum bisa dipastikan sudah final. “Kalau hasil analisis yang dilakukan 2 hari lalu, fakta dan keterangan yang diperoleh di lapangan sudah sangat lengkap, bisa saja kami menyampaikan kesimpulan final, tapi kalau kurang, maka yang akan kami sampaikan besok, baru berupa laporan kegiatan,” kata Denny.

Dijelaskan pula, dalam melakukan analisis atas kejadian tanah longsor tersebut, Tim bekerja independen, terlepas dari tenaga teknik tambang yang ada di PT ABN maupun tenaga teknis dari Dinas Pekerjaan Umum Kaltim. Tim bekerja mandiri, tenaga teknik tambang ABN adalah pihak yang dimintai keterangan. “Selama 2 hari dilapangan, berbagai informasi yang diperlukan sudah diberikan ABN. Kalau dirasa kurang, ABN menyatakan siap memberikan keterangan tambahan, termasuk data-data,” katanya.

Kemudian, kata Denny, laporan dari IT, nantinya disampaikan secara tertutup ke Pemprov Kaltim melalui Kepala Dinas ESDM Kaltim. “Apakah laporan kami akan dipublish atau tidak tergantung Pemprov Kaltim,” ungkapnya. (001)